Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak dua orang guru, yakni Kepala Sekolah TK Pelita Bangsa Luh Made Rus Preti Dewi dan guru SD Negeri 12 Dauh Puri I Ketut Budiarsa mewakili Kota Denpasar dalam pemilihan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat, mengatakan pendidikan menjadi pelayanan dasar dalam pembangunan yang terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kota.
Ia mengatakan pelayanan dasar tersebut juga tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM), yakni peran guru dalam mencerdaskan anak didik. "Kami memberi perhatian besar kepada para guru secara berkesinambungan, kesempatan peningkatan prestasi terus diberikan guna meningkatkan prestasi," ujarnya.
Kepala Sekolah TK Pelita Bangsa Luh Made Rus Preti Dewi mengaku pihaknya sudah bersiap untuk melakukan pemaparan terkait program-program pendidikan anak-anak Denpasar.
Ia mengatakan beberapa tahapan penilaian dari tingkat kota, provinsi hingga tim nasional telah dilakukan, serta kini dapat membawa misi untuk berlomba di tingkat Nasional.
Preti Dewi lebih lanjut mengatakan persiapan untuk melakukan penilaian observasi, dilanjutkan dengan mempersiapkan manajemen, dukungan masyarakat dan KBM.
"Kami datang menemui Bapak Wali Kota Rai Mantra dan Bunda PAUD Selly Mantra untuk dapat memberikan dukungan dan arahan terkait program pendidikan yang akan disampaikan di tingkat nasional," ucapnya.
Dikatakan beberapa program yang telah dilakukan di sekolahnya tak terlepas dari acuan sistem belajar mengajar dari tingkat pusat dan juga daerah. Melihat pentingnya peran pengajar PAUD menjadi motivasi untuk melangkah dan terus mengevaluasi program-program PAUD yang telah dilaksanakan, hingga saat ini telah dipaparkan dalam laporan rutin disekolah.
"Dari persiapan yang telah dilakukan saya optimis dapat memberikan yang terbaik bagi Kota Denpasar yang tak lepas dari mohon tuntunan dari Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa)," ucapnya.
Guru SD Negeri 12 Dauh Puri I Ketut Budiarsa mengaku telah melakukan berbagai persiapan untuk melenggang ke tingkat nasional. Langkah awal pesiapan guru berprestasi telah dilakukan dari persiapan penilaian tingkat kota hingga provinsi.
"Astungkara saya terpilih mewakili Provinsi Bali di tingkat nasional dalam pemilihan tenaga kependidikan tingkat nasional," katanya.
Satpol PP
Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, Bali, menjaring 33 orang karyawan sebuah kafe yang tidak memiliki identitas diri, dan selanjutkan akan diberikan sanksi tindak pidana ringan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan tindakan penertiban yang dilakukan pada Kamis (2/8) tersebut dalam upaya menciptakan keamanan dan kedamaian perkotaan.
"Ini juga sebagai langkah dalam rangka menegakkan peraturan daerah (Perda) sebagai upaya menciptakan keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Itu merupakan bentuk pelanggaran Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum, dan Nomor 6 tahun 1996 tentang Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Penduduk," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat, mengatakan pendidikan menjadi pelayanan dasar dalam pembangunan yang terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kota.
Ia mengatakan pelayanan dasar tersebut juga tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM), yakni peran guru dalam mencerdaskan anak didik. "Kami memberi perhatian besar kepada para guru secara berkesinambungan, kesempatan peningkatan prestasi terus diberikan guna meningkatkan prestasi," ujarnya.
Kepala Sekolah TK Pelita Bangsa Luh Made Rus Preti Dewi mengaku pihaknya sudah bersiap untuk melakukan pemaparan terkait program-program pendidikan anak-anak Denpasar.
Ia mengatakan beberapa tahapan penilaian dari tingkat kota, provinsi hingga tim nasional telah dilakukan, serta kini dapat membawa misi untuk berlomba di tingkat Nasional.
Preti Dewi lebih lanjut mengatakan persiapan untuk melakukan penilaian observasi, dilanjutkan dengan mempersiapkan manajemen, dukungan masyarakat dan KBM.
"Kami datang menemui Bapak Wali Kota Rai Mantra dan Bunda PAUD Selly Mantra untuk dapat memberikan dukungan dan arahan terkait program pendidikan yang akan disampaikan di tingkat nasional," ucapnya.
Dikatakan beberapa program yang telah dilakukan di sekolahnya tak terlepas dari acuan sistem belajar mengajar dari tingkat pusat dan juga daerah. Melihat pentingnya peran pengajar PAUD menjadi motivasi untuk melangkah dan terus mengevaluasi program-program PAUD yang telah dilaksanakan, hingga saat ini telah dipaparkan dalam laporan rutin disekolah.
"Dari persiapan yang telah dilakukan saya optimis dapat memberikan yang terbaik bagi Kota Denpasar yang tak lepas dari mohon tuntunan dari Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa)," ucapnya.
Guru SD Negeri 12 Dauh Puri I Ketut Budiarsa mengaku telah melakukan berbagai persiapan untuk melenggang ke tingkat nasional. Langkah awal pesiapan guru berprestasi telah dilakukan dari persiapan penilaian tingkat kota hingga provinsi.
"Astungkara saya terpilih mewakili Provinsi Bali di tingkat nasional dalam pemilihan tenaga kependidikan tingkat nasional," katanya.
Satpol PP
Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar, Bali, menjaring 33 orang karyawan sebuah kafe yang tidak memiliki identitas diri, dan selanjutkan akan diberikan sanksi tindak pidana ringan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan tindakan penertiban yang dilakukan pada Kamis (2/8) tersebut dalam upaya menciptakan keamanan dan kedamaian perkotaan.
"Ini juga sebagai langkah dalam rangka menegakkan peraturan daerah (Perda) sebagai upaya menciptakan keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Itu merupakan bentuk pelanggaran Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum, dan Nomor 6 tahun 1996 tentang Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Penduduk," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018