Tabanan (Antaranews Bali) - Sebanyak 300 penari inti melakukan ritual "Nunas Pasupati" menjelang Festival Tanah Lot yang akan diselenggarakan pada objek wisata di Kabupaten Tabanan, Bali, itu pada 18-8-2018.

"Nunas Pasupati di Pura Pengayengan Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat (27/7) lalu, merupakan persiapan menjelang festival," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wirayastuti dalam keterangan pers yang diterima Antara dari Humas Pemkab Tabanan, Sabtu.

Bupati wanita pertama di Bali itu mengatakan penari akan gladi resik pada 15 Agustus mendatang dengan melibatkan penari sebanyak 1.800 orang. "Sekarang bukan gladi, tetapi semacam Nuna Pasupati," katanya.

Dalam festival itu, penari akan menyajikan tari Ratu Rejang Segara yang merupakan tarian rasa syukur terhadap Ibu Pertiwi atau Ratu Segara. Dalam artian, manusia harus "eling" (mengingat) bahwa kehidupan itu berasal dari "beliu" (ibu pertiwi).

"Tarian tersebut juga merupakan bentuk kasih dan ucapan terima kasih pada alam pada atau sang ibu pertiwi karena sudah menjaga seluruh mahkluk hidup tanpa diminta. Ya, tarian syukur, serta mempunyai tujuan ajegkan Bali dan jagat Nusantara," katanya.

Menurut Bupati Eka, 300 penari inti itu mempunyai tugas pokok untuk mengajari ribuan penari Rejang Sandat Ratu Segara pada 10 kecamatan se-Tabanan dalam pentas kolosal pada 18 Agustus 2018 yang melibatkan pelajar SMP dan SMA/SMK itu.

"Jadi, 300 penari inti itu lebih dulu harus mendapatkan taksunya, baru kemudian mereka bisa mengajari para penari di setiap kecamatan," kata politikus PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan itu.

Selama pementasan nanti, pihaknya juga bekerja sama dengan polisi air dan tim "life guard" agar memantau dan berjaga di bibir pantai untuk menjamin pelaksanaan kegiatan berjalan aman dan tertib. (ed)

Baca juga: "Laser Night Show" tingkatkan kunjungan wisman ke Tanah Lot (video)
Baca juga: Pasar Tradisional Tanah Lot Pengelolaan Modern
Baca juga: Ratusan Layangan Mengudara di Kawasan Wisata Tanah Lot (Video)

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018