Denpasar (Antaranews Bali) - Anggota Legislatif dari DPRD Provinsi Bali Gede Ketut Nugrahita Pendit mengapresiasi pembangunan perluasan Pelabuhan Benoa dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Dewata.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Pelindo untuk pembangunan dan pengembangan pelabuhan laut terbesar di Bali," kata Nugrahita Pendit di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan dengan pengembangan Pelabuhan Benoa tersebut diharapkan ke depannya mampu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Bali. Karena di kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi pelabuhan pariwisata kapal pesiar.
"Sehingga diharapkan ke depannya kunjungan wisata mancanegara tidak saja dari bandar udara, tapi juga datang lewat laut melalui kapal pesiar ukuran besar bisa singgah di Pelabuhan Benoa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra mengatakan Pelabuhan Benoa terus berupaya untuk mengembangkan pelabuhan kapal pesiar, termasuk juga ekonomi maritim.
"Untuk pengembangan tersebut diprediksi akan menyerap dana sekitar Rp7,5 triliun. Total dana sebanyak itu sebagian disiapkan pihak Pelindo yakni sebesar Rp1,7 triliun dan Rp5,8 triliun merupakan investasi asing," katanya.
Menurut Ashkara dalam rencana, di kawasan Pelabuhan Benoa akan dikembangkan proyek fisik berupa pengerjaan infrastruktur dasar, terminal, dermaga serta pengerukan yang seluruhnya dianggarkan Rp1,7 triliun.
Sedangkan untuk pembangunan di luar itu, seperti properti, marina, pasar ikan (fish market) maupun fasilitas lainnya yakni pusat kesenian (art centre), ruang konferensi dan infrastruktur lainnya anggaran dari investor asing.
"Kami kerja sama dengan pihak asing untuk pembangunannya. Dari pengembangan tersebut diharapkan akan ada pendapatan yang lebih signifikan selain dari terminal kapal pesiar," ucapnya.
Ia mengatakan pemasukan dari terminal kapal pesiar belum seberapa dibanding investasi yang ditanamkan. Karena itu dengan pengembangan yang dilakukan saat ini ditarget ada pemasukan yang signifikan baik dari LNG (Liquid Natural Gas), air bersih dan listrik.
Sehingga melalui pendalaman alur dan kolam juga nantinya diharapkan bisa berlabuh kapal pesiar besar secara berkelanjutan yang membawa penumpang wisatawan asing.
"Kalau nanti sekali datang bisa tiga ribu turis, tinggal tiga hari dan menghabiskan 100 dolar AS per orang tentu akan memberi pemasukan yang besar," ucap Ashkara didampingi CEO Bali-Nusra PT Pelindo Wayan Eka Saputra.
Untuk itu, kata dia, pengembangan yang dilakukan di Pelabuhan Benoa diharapkan bisa cepat selesai. Apalagi izin-izin sudah semua memenuhi persyaratan.
"Pelabuhan Benoa kami targetkan bisa rampung pada Maret 2019," katanya.
Video oleh I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Pelindo untuk pembangunan dan pengembangan pelabuhan laut terbesar di Bali," kata Nugrahita Pendit di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan dengan pengembangan Pelabuhan Benoa tersebut diharapkan ke depannya mampu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Bali. Karena di kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi pelabuhan pariwisata kapal pesiar.
"Sehingga diharapkan ke depannya kunjungan wisata mancanegara tidak saja dari bandar udara, tapi juga datang lewat laut melalui kapal pesiar ukuran besar bisa singgah di Pelabuhan Benoa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra mengatakan Pelabuhan Benoa terus berupaya untuk mengembangkan pelabuhan kapal pesiar, termasuk juga ekonomi maritim.
"Untuk pengembangan tersebut diprediksi akan menyerap dana sekitar Rp7,5 triliun. Total dana sebanyak itu sebagian disiapkan pihak Pelindo yakni sebesar Rp1,7 triliun dan Rp5,8 triliun merupakan investasi asing," katanya.
Menurut Ashkara dalam rencana, di kawasan Pelabuhan Benoa akan dikembangkan proyek fisik berupa pengerjaan infrastruktur dasar, terminal, dermaga serta pengerukan yang seluruhnya dianggarkan Rp1,7 triliun.
Sedangkan untuk pembangunan di luar itu, seperti properti, marina, pasar ikan (fish market) maupun fasilitas lainnya yakni pusat kesenian (art centre), ruang konferensi dan infrastruktur lainnya anggaran dari investor asing.
"Kami kerja sama dengan pihak asing untuk pembangunannya. Dari pengembangan tersebut diharapkan akan ada pendapatan yang lebih signifikan selain dari terminal kapal pesiar," ucapnya.
Ia mengatakan pemasukan dari terminal kapal pesiar belum seberapa dibanding investasi yang ditanamkan. Karena itu dengan pengembangan yang dilakukan saat ini ditarget ada pemasukan yang signifikan baik dari LNG (Liquid Natural Gas), air bersih dan listrik.
Sehingga melalui pendalaman alur dan kolam juga nantinya diharapkan bisa berlabuh kapal pesiar besar secara berkelanjutan yang membawa penumpang wisatawan asing.
"Kalau nanti sekali datang bisa tiga ribu turis, tinggal tiga hari dan menghabiskan 100 dolar AS per orang tentu akan memberi pemasukan yang besar," ucap Ashkara didampingi CEO Bali-Nusra PT Pelindo Wayan Eka Saputra.
Untuk itu, kata dia, pengembangan yang dilakukan di Pelabuhan Benoa diharapkan bisa cepat selesai. Apalagi izin-izin sudah semua memenuhi persyaratan.
"Pelabuhan Benoa kami targetkan bisa rampung pada Maret 2019," katanya.
Video oleh I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018