Kuta, Bali (Antaranews Bali) - Himpunan Kawasan Industri (HKI) mendorong percepatan pengembangan industri kawasan baru di luar Pulau Jawa karena potensi sumber daya alam dan mineral yang besar termasuk mendorong penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak. 
     
"Sebetulnya sudah ada tren positif pergeseran pengembangan industri manufaktur termasuk pengembangan kawasan industri dari Jawa ke luar Jawa," kata Ketua Umum HKI Sani Iskandar dalam forum bisnis dan rapat kerja nasional HKI di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis. 
     
Menurut dia, saat ini pengembangan kawasan industri di luar Jawa sudah mencapai 35 persen dan di Jawa mencapai sekitar 65 persen. 
     
Kondisi itu berbeda dibandingkan 3-4  tahun lalu kawasan industri masih didominasi daerah Jawa dengan menguasai sekitar 76 persen dan di luar Jawa mencapai 24 persen. 
     
Pergeseran tersebut, kata dia, seiring dengan langkah pemerintah yang menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah pinggiran di luar Jawa.
     
"Dari Undang-Undang Perindustrian sudah diamanatakan bahwa Pemerintah menyediakan sarana prasrana dasar bagi industri seperti pelabuhan, pembangkit listrik, air sampai akses jalan," ucapnya. 
     
Meski sudah ada tren pergeseran pengembangan kawasan industri, namun Sani berpandangan perlu terus dipercepat sesuai target yang diharapkan setidaknya dalam dua hingga tiga tahun mendatang sudah mencapai sama-sama mencapai 50 persen. 
     
Pihaknya optimistis pengembangan kawasan industri baru bertumbuh sejalan dengan upaya pemerintah saat ini yang mengeluarkan sejumlah kemudahan dalam perizinan. 
     
Kemudahan itu di antaranya layanan Terpadu Satu Pintu, layanan perizinan tiga jam, kemudahan layanan investasi langsung konstruksi dan penerapan "Online Single Submission" yang akan diberlakukan di kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus. 
     
Pihaknya juga berupaya mendorong masuknya investasi asing di antaranya dari Jepang sebagai salah satu penanam modal asing terbesar di Indonesia.
     
HKI mencatat hingga Mei 2018 jumlah kawasan industri yang bergabung dalam wadah tersebut sebanyak 87 kawasan industri dengan luasan area mencapai 86.878 hektare tersebar di 18 provinsi. 
     
Total industri yang sudah dibangun di lokasi tersebut mencapai 9.976 perusahaan industri manufaktur dengan perkiraan tenaga kerja mencapai 3,99 juta orang. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018