Denpasar (Antaranews Bali) - Sanggar Palawara membawakan garapan musik yang mengangkat kisah dongeng Tantri dalam pentas bertajuk "Return of Tantri" serangkaian ajang Bali Mandara Mahalango V di Taman Budaya, Denpasar.

"Sebenarnya garapan ini sama dengan garapan waktu pentas Nawanatya dulu. Hanya saja ada modifikasi sedikit pada karakter-karakter tokoh dan penambahan sedikit durasi waktu," kata Ary Wijaya, penggarap pentas Return of Tantri tersebut di sela acara tersebut, di Denpasar, Rabu.

Menurut pria yang akrab dipanggil Ary Palawara itu, bagian yang disempurnakan diantaranya dari sisi makna, filosofinya dan alur cerita.

"Jadi makna filosofi dari kekinian berkiblat ke arah Tantri. Sebenarnya pada cerita Tantri itu kan filsafat agamanya memilki banyak petuah kehidupan. Sekarang pun masih kalau kita lihat itu kita butuh dengan nasihat seperti itu," ujarnya.

Ary menambahkan, meskipun kini perkembangan teknologi sangat pesat, namun sampai zaman kapanpun, filsafat dari sastra Tantri yang sangat mendalam, tetap dibutuhkan dalam kehidupan.

"Zaman boleh berubah. Tetapi, dongeng tetap memiliki kekuatan tersendiri. Dongeng pula yang 'menyelamatkan' Tantri dari nafsu Sang Raja," ujarnya.

Semua kenikmatan, lanjut Ary, hanya akan membuat kita ketagihan. Ketagihan inilah yang membuat kita menderita. Sebagaimana Maharaja Eswaryapala yang setiap malam "kawin" dengan perawan tulen, sampai gadis di seluruh negerinya habis dikawininya.

"Akhirnya tinggallah Tantri. Perawan satu-satunya yang adalah anak patih raja. Tantri bersedia dikawini raja asal ia boleh bercerita kepada raja sebelum diambil keperawanannya. Cerita-cerita Tantri memikat raja sampai bermalam-malam, dan hal ini menyadarkan raja akan perangainya yang kurang baik," katanya.

Secara keseluruhan, visualisasi garapan musik "Return of Tantri" oleh Ary Palawara telah mampu memberi warna dan memuaskan telinga dan mata penonton.

Telinga penonton dibuat terbuai oleh alunan musik yang dimainkan. Sementara mata penonton dipuaskan oleh suguhan akting para pemainnya ataupun pertunjukkan wayang dan permainan dialog kartun.

Ary Palawara mengaku dalam penggarapan musik kolaborasi "Return of Tantri" mendapat dukungan pelibatan teman-temannya dalam pentas.

Beberapa teman dan jaringan Ary Palawara itu antara lain Puja, Jentung, Devi (sebagai Tantri kecil) dan Sintya (Tantri besar). Selain itu ada juga Dewa Jayendra (ayah Tantri), Nohan, Tatit, Yudi Darmawan, Rudita, Manggit, Yan Gus, dan Laboratorium Study Teater Bali.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018