Denpasar (Antara Bali) - Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika menyatakan, Desa Sanur, Kota Denpasar, tetap eksis sebagai salah satu destinasi budaya dan pariwisata di Pulau Dewata, meski serbuan budaya asing marak.

"Walaupun budaya asing marak dan masuk ke Desa Sanur, tak membuat budaya kawasan wisata pantai ini luntur," katanya di Sanur, Jumat.

Gede Ardika sebagai narasumber pada Musyawarah Kerja (Musker) V Yayasan Pembangunan Sanur mengatakan, keberhasilan sektor pariwisata bukan hanya persoalan jumlah atau kuantitas tamu, tetapi bagaimana efek untuk dapat memberikan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

"Jumlah kunjungan bukan yang utama. Pariwisata itu disebut berhasil ketika pariwisata bisa memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakatnya," kata pria asal Kabupaten Buleleng ini.

Dikatakan, Sanur sebegai destinasi pariwisata terus berkembang. Keberadaan Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) dalam mengayomi masyarakat, budaya dan ekonomi Sanur sangat vital.

"Kita menyampaikan apresiasi kepada YPS. Kehadiran yayasan ini memberikan makna besar bagi Sanur. Masyarakat memiliki peran melalui YPS dalam sektor pariwisata," ucapnya, seraya memuji kinerja pengurus YPS tersebut.

Sementara Ketua Umum YPS, Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan, sejak didirikan 45 tahun lalu, yayasan tersebut telah berperan aktif menjembatani berbagai program pemerintah.

Kemitraan dengan pemerintah diharapkan bisa lebih ditingkatkan, misalnya dengan memberi masukan setiap ada investasi yang masuk.

"Yayasan lebih tahu kondisi dan karakter Sanur. Apa yang cocok dan tidak bagus untuk Sanur hendaknya menjadi dasar pemikiran," katanya.

Tokoh yang biasa disapa Gusde itu menyampaikan hal tersebut menyikapi banyaknya investor yang membidik Sanur untuk pengembangan usaha, terutama terkait kepariwisataan.

Terkait dengan hal tersebut, pihaknya juga berharap perusahaan memberikan tempat bagi sumber daya manusia setempat.

Selain itu, kata dia, setiap usaha yang berada di Sanur diajak ikut terlibat melestarikan lingkungan, seni budaya dan menjaga kenyamanan kawasan wisata tersebut.

"Kita terbuka kepada investor, tetapi mereka harus juga taat terhadap aturan. Kami juga ajak mereka untuk berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan, seni budaya dan menjaga kenyamanan kawasan pariwisata," tambah Gusde.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011