Denpasar (Antaranews Bali) - BPJS Ketenagakerjaan mengoptimalkan layanan digital untuk memberikan kemudahan akses bagi para peserta sebagai salah satu strategi mencapai target pertumbuhan agresif tahun 2019.

"Tahun 2019 kami targetkan kepesertaan meningkat hingga 16 persen dan total dana kelolaan juga akan ditargetkan tumbuh sebesar 23 persen," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dalam keterangan pers di Denpasar, Kamis.

Hal itu dilakukan, kata dia, untuk mendukung pelayanan yang lebih ringkas, cepat, dan tepat serta aman bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dia menjelaskan terobosan untuk memberikan kemudahan dan akses kepada peserta yang digagas BPJS Ketenagakerjaan di antaranya dengan menelurkan beberapa fitur digital.

Fitur digital itu di antaranya aplikasi bergerak yang bisa diakses dalam telepon seluler yakni "BPJSTKKU" yang memberikan kemudahan kepada peserta untuk mendapatkan informasi mengenai kepesertaan pekerja hingga melaporkan ketidaksesuaian data kepesertaan dan pelaporan perusahaan.

Peserta juga bisa mengakses kartu digital BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi BPJSTKKU.

"Peserta tidak perlu menunjukkan kartu fisik sebagai bukti kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, kartu digital ini sudah cukup sebagai bukti kepesertaan bagi peserta agar dapat menikmati manfaat tambahan seperti diskon di merchant kerjasama," ucap Agus.

Selain BPJSTKKU, fitur digital lainnya yang juga keluarkan yakni antrian dan verifikasi "online" yang berbasis KTP elektronik dan sidik jari yang bertujuan untuk mempersingkat alur pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan.

Di samping itu, antrian "online" juga merupakan salah satu fitur digital yang dikembangkan untuk mempermudah peserta mendapatkan nomor antrian jika ingin melakukan pencairan saldo JHT di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan.

Dari sisi pelaporan kepatuhan perusahaan, juga telah disiapkan pelaporan secara "online", untuk memastikan bahwa setiap pekerja terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain itu, layanan ini juga memudahkan pendaftaran peserta.

Untuk memudahkan interaksi dengan pesertanya, BPJS Ketenagakerjaan juga memperkenalkan inovasi terbaru melalui "Voice Assistant" GINA yang merupakan singkatan dari Agen Perlindungan Pekerja.

GINA, kata dia, siaga 24 jam membantu peserta atau calon peserta mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Inovasi terbaru itu dapat diakses dengan mudah melalui telepon pintar," ucap dia kepada para peserta rapat kerja nasional yang dihadiri direksi dan seluruh kepala unit kerja dari seluruh Indonesia di Batu, Malang, Rabu (18/7).

Agus optimis target pertumbuhan agresif di tahun 2019 sangat terukur dan dapat dicapai asalkan menerapkan strategi yang tepat.

Pasalnya, kata dia, potensi tenaga kerja masih sangat besar, khususnya pada usaha kecil, mikro, dan pekerja informal.

Selain itu, dukungan pemerintah juga semakin positif mendukung strategi perluasan kepesertaan yang dilancarkan BPJS Ketenagakerjaan. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018