Denpasar (Antaranews Bali) - Festival Desa Sanur (SVF) 2018 yang diadakan pada 22-26 Agustus, akan menghadirkan sejumlah atraksi wisata yang terinspirasi dari semangat kebersamaan masyarakat Bali ketika menghadapi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.
"Ketika erupsi terjadi pada November 2017 ada refleksi kemanusian dan kedekatan alam menjadi penting diwadahi kembali sebagai bagian semangat kreativitas masyarakat Sanur," kata Ketua Umum "Sanur Village Festival" (SVF) Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Denpasar, Kamis.
Dia menjelaskan SVF ke-13 tahun ini akan diadakan di Pantai Matahari Terbit Sanur dengan tema besar "Mandala Giri". "Mandala Giri" secara harfiah dapat diartikan sebagai lingkaran dan gunung yang bagi orang Bali adalah hulu atau kepala yang menjadi orientasi spiritual dan budaya.
Keagungan Gunung Agung, kata dia, diharapkan dapat mendorong rasa kebersamaan, kekeluargaan, rasa hormat dan selalu menjaga alam menjadi ilham dalam kreativitas seni dan budaya warga. "Melalui festival ini kami juga ingin menunjukkan bahwa Bali aman untuk dikunjungi sebagai tempat wisata terbaik di dunia," ucapnya.
Festival yang digelar sejak tahun 2006 itu akan dimeriahkan pergelaran budaya tradisional Bali dan Nusantara berbaur dengan beragam jenis musik modern.
Pergelaran sendra tari kolosal yang mengambil judul sesuai tema pelaksanaan SVF juga akan menyemarakkan festival yang masuk kalender wisata Agustus 2018 itu.
Selain itu semarak kreativitas seni ditampilkan bagi publik seperti melukis di tubuh, pameran seni rupa dan fotografi, seni pahat memanfaatkan es dan buah yang diramu selama penyelenggaraan festival tersebut.
Aneka lomba seperti lari maraton, triathlon, futsal, tenis, golf, selancar, "wind surfing", kompetisi memancing, parade jukung serta olah raga air lainnya menjadi nilai tambah festival itu.
Wisatawan bisa menikmati aktivitas bersepeda menjelajahi Sanur sambil menikmati aktivitas nelayan, keindahan pantai, arsitektur, lansekap, kuliner, situs-situs bersejarah, museum dan galeri seni.
SVF juga dimeriahkan festival layang-layang dunia yang menampilkan berbagai macam layang-layang tradisional Bali sampai kontemporer dari peserta mancanegara.
Sensasi kuliner dari warung hingga restoran dan hotel bintang lima yang digelar di bazar makanan juga bisa dinikmati wisatawan dengan harga terjangkau.
Tidak ketinggalan, lanjut dia, SVF akan menggelar aksi hijau dan lestari, di antaranya penanaman terumbu karang, pelepasan tukik, aksi bersih pantai, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, edukasi lingkungan hidup dan kampanye peduli lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ketika erupsi terjadi pada November 2017 ada refleksi kemanusian dan kedekatan alam menjadi penting diwadahi kembali sebagai bagian semangat kreativitas masyarakat Sanur," kata Ketua Umum "Sanur Village Festival" (SVF) Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Denpasar, Kamis.
Dia menjelaskan SVF ke-13 tahun ini akan diadakan di Pantai Matahari Terbit Sanur dengan tema besar "Mandala Giri". "Mandala Giri" secara harfiah dapat diartikan sebagai lingkaran dan gunung yang bagi orang Bali adalah hulu atau kepala yang menjadi orientasi spiritual dan budaya.
Keagungan Gunung Agung, kata dia, diharapkan dapat mendorong rasa kebersamaan, kekeluargaan, rasa hormat dan selalu menjaga alam menjadi ilham dalam kreativitas seni dan budaya warga. "Melalui festival ini kami juga ingin menunjukkan bahwa Bali aman untuk dikunjungi sebagai tempat wisata terbaik di dunia," ucapnya.
Festival yang digelar sejak tahun 2006 itu akan dimeriahkan pergelaran budaya tradisional Bali dan Nusantara berbaur dengan beragam jenis musik modern.
Pergelaran sendra tari kolosal yang mengambil judul sesuai tema pelaksanaan SVF juga akan menyemarakkan festival yang masuk kalender wisata Agustus 2018 itu.
Selain itu semarak kreativitas seni ditampilkan bagi publik seperti melukis di tubuh, pameran seni rupa dan fotografi, seni pahat memanfaatkan es dan buah yang diramu selama penyelenggaraan festival tersebut.
Aneka lomba seperti lari maraton, triathlon, futsal, tenis, golf, selancar, "wind surfing", kompetisi memancing, parade jukung serta olah raga air lainnya menjadi nilai tambah festival itu.
Wisatawan bisa menikmati aktivitas bersepeda menjelajahi Sanur sambil menikmati aktivitas nelayan, keindahan pantai, arsitektur, lansekap, kuliner, situs-situs bersejarah, museum dan galeri seni.
SVF juga dimeriahkan festival layang-layang dunia yang menampilkan berbagai macam layang-layang tradisional Bali sampai kontemporer dari peserta mancanegara.
Sensasi kuliner dari warung hingga restoran dan hotel bintang lima yang digelar di bazar makanan juga bisa dinikmati wisatawan dengan harga terjangkau.
Tidak ketinggalan, lanjut dia, SVF akan menggelar aksi hijau dan lestari, di antaranya penanaman terumbu karang, pelepasan tukik, aksi bersih pantai, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, edukasi lingkungan hidup dan kampanye peduli lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018