Semarapura (Antaranews Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta mengharapkan warga masyarakat menjaga rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan (menyama braya) sehingga ritual "Pitra Yadnya" dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
"Semua pihaknya hendaknya bertekad untuk menyukseskan kegiatan pengabenan massal," kata Bupati Suwirta didampingi Nyonya Ayu Suwirta ketika menghadiri Upacara Ngaben Massal di Banjar Tengah, Desa Nyanggelan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dalam keterangan pers yang diterima Antara, Minggu.
Ia mengapresiasi atas semangat warga melaksanakan yadnya. “Melalui ngaben massal seperti ini semangat gotong royong dan menyama braya harus terus dijaga dengan sebaik-baiknya,: ujar Bupati Suwirta.
Menurut Bupati Suwirta, Upacara Ngaben Massal merupakan utang yang harus dibayar untuk Sang Pitara (yang sudah meninggal). Upacara ini adalah yadnya suci yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. "Dasari hati yang tulus ikhlas dalam beryadnya," kata Bupati Suwirta.
Menurut Ketua Panitia pelaksana kegiatan tersebut Nyoman Stember, upacara ngaben massal dimulai sebulan yang lalu, melibatkan 17 sawe, masing-masing sawe dikenai biaya sebesar Rp3 juta.
Puncak upacaranya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2018. Selain itu, Bupati Suwirta juga menghadiri upacara ngaben massal di Banjar Kapit, Desa Nyalian dengan jumlah sawe sebanyak 17 yang puncaknya akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2018 serta di Desa Adat Sarimerta dan Banjar Lepang yang Upacara Ngaben Masalnya rutin dilaksanakan lima tahun sekali.
Wakil Bupati Klungkung Made Kasta dalam waktu yang bersamaan juga menghadiri tiga upacara ngaben massal di antaranya yakni Banjar Cempaka, Desa Pikat dengan jumlah sebanyak 45 sawe, Banjar Kanginan, Desa Pasinggahan dan Banjar Bokong, Desa Sampalan.
Dalam kehadiarannya di setiap lokasi upacara, Wabup Kasta berpesan untuk senantiasa bekerja sama dan gotong royong dengan tulus iklas, sehingga akan dapat mempererat rasa kekeluargaan. "Jaga rasa menyama braya dan tulus ikhlas dalam beryadnya," harapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Semua pihaknya hendaknya bertekad untuk menyukseskan kegiatan pengabenan massal," kata Bupati Suwirta didampingi Nyonya Ayu Suwirta ketika menghadiri Upacara Ngaben Massal di Banjar Tengah, Desa Nyanggelan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dalam keterangan pers yang diterima Antara, Minggu.
Ia mengapresiasi atas semangat warga melaksanakan yadnya. “Melalui ngaben massal seperti ini semangat gotong royong dan menyama braya harus terus dijaga dengan sebaik-baiknya,: ujar Bupati Suwirta.
Menurut Bupati Suwirta, Upacara Ngaben Massal merupakan utang yang harus dibayar untuk Sang Pitara (yang sudah meninggal). Upacara ini adalah yadnya suci yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. "Dasari hati yang tulus ikhlas dalam beryadnya," kata Bupati Suwirta.
Menurut Ketua Panitia pelaksana kegiatan tersebut Nyoman Stember, upacara ngaben massal dimulai sebulan yang lalu, melibatkan 17 sawe, masing-masing sawe dikenai biaya sebesar Rp3 juta.
Puncak upacaranya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2018. Selain itu, Bupati Suwirta juga menghadiri upacara ngaben massal di Banjar Kapit, Desa Nyalian dengan jumlah sawe sebanyak 17 yang puncaknya akan dilaksanakan pada 1 Agustus 2018 serta di Desa Adat Sarimerta dan Banjar Lepang yang Upacara Ngaben Masalnya rutin dilaksanakan lima tahun sekali.
Wakil Bupati Klungkung Made Kasta dalam waktu yang bersamaan juga menghadiri tiga upacara ngaben massal di antaranya yakni Banjar Cempaka, Desa Pikat dengan jumlah sebanyak 45 sawe, Banjar Kanginan, Desa Pasinggahan dan Banjar Bokong, Desa Sampalan.
Dalam kehadiarannya di setiap lokasi upacara, Wabup Kasta berpesan untuk senantiasa bekerja sama dan gotong royong dengan tulus iklas, sehingga akan dapat mempererat rasa kekeluargaan. "Jaga rasa menyama braya dan tulus ikhlas dalam beryadnya," harapnya. (*)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018