Tabanan (Antaranews Bali) - Destinasi Tujuan Wisata (DTW) Objek Wisata Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali, menambah wahana "tracking" untuk membuat nyaman para pelancong yang berpetualang menikmati pemandangan hamparan sawah berundak (terasering) seluas 298 hektare di areal objek wisata itu.
"Pada objek wisata Jatiluwih itu akan kami siapkan tantangan baru dalam berpetualang di hamparan sawah berundak (terasering) itu dengan wahana tracking," kata staf Divisi Promosi DTW Jatiluwih , Wayan Wiranata, di Penebel, Tabanan, Bali, Sabtu.
Ia mengaku wisata "tracking" di Desa Wisata Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan itu pernah dicoba saat kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bersama keluarga pada akhir tahun lalu.
"Saat itu, Obama mencoba wahana tracking jalur panjang melalui empat rute jalan yang meliputi jalur merah yang ditempuh dengan berjalan kaki selama satu jam, lalu jalur purpel selama 1,2 jam, jalur blue selama 1,5-2 jam dan jalur hijau selama 2-3 jam," katanya.
Untuk menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung ke objek itu, Wayan Wiranata menyatakan pihaknya akan menambah tiga jalur tracking di sepanjang hamparan sawah tersebut dengan panjangnya sekitar 5 kilometer atau "long track".
"Rencana penambahan ini akan kami lakukan tahun ini dan harus rampung tahun ini juga, karena penambahan jalur tracking ini nantinya akan menjadi salah satu andalan di objek wisata kami," katanya.
Selain menambah jalur "tracking", ia merencanakan nantinya di setiap pemberhentian akan disediakan toilet dan tempat istirahat (rest area) bagi para wisatawan untuk bersantai dan berfoto sambil melepas lelah.
Untuk menikmati wisata tracking dengan pemandangan hamparan sawah itu, DTW Jatiluwih memberlakukan tarif Rp40 ribu untuk wisatawan mancanegara dan Rp15 ribu untuk wisatawan domestik.Objek wisata sawah berundak (terasering) di Jatiluwih itu juga telah diakui Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia. (*)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pada objek wisata Jatiluwih itu akan kami siapkan tantangan baru dalam berpetualang di hamparan sawah berundak (terasering) itu dengan wahana tracking," kata staf Divisi Promosi DTW Jatiluwih , Wayan Wiranata, di Penebel, Tabanan, Bali, Sabtu.
Ia mengaku wisata "tracking" di Desa Wisata Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan itu pernah dicoba saat kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bersama keluarga pada akhir tahun lalu.
"Saat itu, Obama mencoba wahana tracking jalur panjang melalui empat rute jalan yang meliputi jalur merah yang ditempuh dengan berjalan kaki selama satu jam, lalu jalur purpel selama 1,2 jam, jalur blue selama 1,5-2 jam dan jalur hijau selama 2-3 jam," katanya.
Untuk menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung ke objek itu, Wayan Wiranata menyatakan pihaknya akan menambah tiga jalur tracking di sepanjang hamparan sawah tersebut dengan panjangnya sekitar 5 kilometer atau "long track".
"Rencana penambahan ini akan kami lakukan tahun ini dan harus rampung tahun ini juga, karena penambahan jalur tracking ini nantinya akan menjadi salah satu andalan di objek wisata kami," katanya.
Selain menambah jalur "tracking", ia merencanakan nantinya di setiap pemberhentian akan disediakan toilet dan tempat istirahat (rest area) bagi para wisatawan untuk bersantai dan berfoto sambil melepas lelah.
Untuk menikmati wisata tracking dengan pemandangan hamparan sawah itu, DTW Jatiluwih memberlakukan tarif Rp40 ribu untuk wisatawan mancanegara dan Rp15 ribu untuk wisatawan domestik.Objek wisata sawah berundak (terasering) di Jatiluwih itu juga telah diakui Unesco sebagai Warisan Budaya Dunia. (*)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018