Denpasar (Antaranews Bali) -  Pasek Maha Gotra menyelenggarakan upacara ritual "Mepandes" atau potong gigi massal yang merupakan rangkaian dari proses keagamaan bagi umat Hindu di Bali.

"Upacara potong gigi yang dilaksanakan secara massal sama sekali tidak mengurangi makna dari ritual yang dilaksanakan. Justru akan lebih membangun kekompakan umat Hindu," kata Ketua Panitia Perlaksana "Memandes" (potong gigi), I Wayan Tantra di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan prosesi yang dimaksudkan untuk mengendalikan "Sad Ripu" atau enam musuh dalam diri manusia. Semua peserta silih berganti enam gigi bagian atasnya diasah oleh para "sangging" (petugas khusus yang berwenang mengasah gigi umat Hindu).

"Kegiatan ritual potong gigi tersebut diikuti sebanyak 179 warga beragama Hindu di Kota Denpasar," ujarnya.

Tantra mengatakan upacara yang digelar secara massal tersebut, selain tidak mengurangi hakikat pemaknaan ritual, dampaknya akan sangat meringankan umat Hindu, khususnya bagi mereka yang tidak mampu.

Menurut Tantra, bukan besar kecilnya upacara yang akan menentukan makna dari sebuah ritual tetapi keikhlasan umat jauh lebih penting.

"Upacara potong gigi menjadi salah satu kewajiban para orang tua kepada anaknya yang harus dilaksanakan setelah putra-putri menginjak dewasa," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, tidak jarang umat menunda pelaksanaannya karena jika dilakukan di masing-masing rumah tangga setidaknya membutuhkan biaya minimal Rp10 juta. Potong gigi massal ini menjadi salah satu agenda ritual yang dijadwalkan oleh Pasek Maha Gotra serangkaian upacara "Atma Wedana".

Sementara itu, Camat Denpasar Barat Anak Agung Ngurah Made Wijaya mewakili Wali Kota Denpasar menyampaikan apresiasi pelaksanaan ritual "Metatah" (potong gigi) massal yang digelar oleh Pasek Maha Gotra

"Saya berharap setelah mengikuti prosesi ini, semua kekotoran dan sifat negatif dalam diri dapat dikendalikan dan dihilangkan," kata Wijaya. (ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018