Denpasar (Antaranews Bali) - Kebakaran yang membakar 40 unit kapal ikan yang berada di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, hingga Selasa siang, masih belum dapat dipadamkan secara total.

Koresponden Antara di lokasi melaporkan, sekitar pukul 12.30 Wita petugas bersama para warga dan nelayan tampak masih terus berusaha memadamkan api yang tampak masih muncul di sejumlah titik kapal yang terbakar.

Beni, seorang Anak Buah Kapal (ABK) mengaku, api masih muncul di sejumlah kapal yang sejak kemarin belum dapat dipadamkan secara total. "Apinya masih terus muncul di bagian fiber-fiber dan di dekat tangki solar, itu sampai sekarang juga sulit untuk dipadamkan total" ujarnya.

Pada Senin sore, sebenarnya api telah terpantau dapat dipadamkan dan hanya tinggal membutuhkan proses pembasahan sehingga sejumlah petugas dari BPBD Kota Denpasar dan BPBD Kabupaten Badung ditarik meninggalkan lokasi.

Namun angin kencang dan posisi sejumlah kapal yang sulit dijangkau untuk dilakukan pembasahan membuat titik-titik api mulai muncul kembali pada Senin (9/7) malam.

Hal tersebut terus membuat sejumlah warga dan ABK yang memadamkan api menggunakan sejumlah kapal pemadam kebakaran dari laut terus berupaya melakukan pemadaman api kembali.

Namun, karena sejumlah faktor, pada Selasa dini hari, api tampak kembali membakar kapal dan menyebabkan kepulan asap berwarna pekat.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Mustajib, mengatakan, api memang muncul kembali karena kondisi angin yang cukup kencang di kawasan tersebut.

"Proses pemadaman memang membutuhkan waktu yang lama. Sebenarnya api sudah mulai mereda. Namun, karena cuaca dan angin, jadi api kembali muncul, Tapi hal itu tidak begitu mengkhawatirkan, karena kondisi saat ini, sebagian besar badan kapal sudah terbakar," katanya.

Mustajib menjelaskan, selain kondisi alam. Posisi kapal yang berada cukup jauh dari kawasan dermaga membuat upaya pemadaman menjadi lebih sulit karena pihaknya harus menggunakan kapal-kapal pemadam api untuk dapat menjangkau posisi kapal yang terbakar itu. (ed)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018