Denpasar (Antaranews Bali) - Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTSMI) Provinsi Bali mengadakan kejuaraan nasional "Bali Open 2018" pada 30 Juni hingga 2 Juli untuk memperebutkan hadiah total senilai Rp171 juta.
"Saya harapkan 'Bali Open 2018' yang diadakan selama tiga hari itu akan dapat menjaring atlet berprestasi," ujar Ketua Umum PTSMI Provinsi Bali Gusti Ayu Bintang Puspayoga disela pembukaan "Bali Open 2018" di GOR Lila Bhuana Kota Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan kejurnas yang bekerja sama dengan Polda Bali itu merupakan rangkaian HUT-72 Bhayangkara dan HUT ke-71 Koperasi Nasional tahun 2018.
"Kejurnas tersebut mempertandingkan sembilan kategori dengan peserta sebanyak 349 atlet dari Bali dan sejumlah daerah di Indonesia," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi kepada masyarakat dan atlet yang ikut serta dalam kejuaraan tersebut. Kegiatan yang diagendakan setiap tahun itu akan menjaring bibit atlet untuk bisa membela daerahnya dalam kejuaraan tenis meja.
"Olahraga tenis meja bisa diikuti oleh semua masyarakat dan tergolong olahraga merakyat. Karena hampir di masing-masing tempat dan banjar (dusun) di Bali memiliki meja tenis," ucapnya.
Dikatakan, olahraga tenis meja juga tergolong olahraga berbiaya murah, dan terjangkau semua lapisan masyarakat. Boleh dikatakan tidak mengenal usia, siapa saja bisa berolahraga tenis meja.
"Harapan kami, kejuaraan ini akan kembali membangkitkan dan menggairahkan para pencinta tenis meja dan atlet berprestasi. Bagi pemain nasional, turnamen tenis meja ini juga sebagai ajang pemanasan untuk mengikuti ASEAN Games pada Agustus mendatang," ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose seusai membuka kejurnas tersebut, menyatakan siap mendukung kejuaran tenis meja nasional tersebut, karena olahraga ini sangat memasyarakat dan bisa dimainkan semua kelompok umur.
"Saya mendukung adanya kejuaraan tenis meja tersebut, sehingga para pemain dan atlet bisa bertanding mengukur kemampuannya setelah mereka latihan. Kami berharap semua masyarakat untuk bisa melakukan olahraga agar sehat jasmani dan rohani," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya harapkan 'Bali Open 2018' yang diadakan selama tiga hari itu akan dapat menjaring atlet berprestasi," ujar Ketua Umum PTSMI Provinsi Bali Gusti Ayu Bintang Puspayoga disela pembukaan "Bali Open 2018" di GOR Lila Bhuana Kota Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan kejurnas yang bekerja sama dengan Polda Bali itu merupakan rangkaian HUT-72 Bhayangkara dan HUT ke-71 Koperasi Nasional tahun 2018.
"Kejurnas tersebut mempertandingkan sembilan kategori dengan peserta sebanyak 349 atlet dari Bali dan sejumlah daerah di Indonesia," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi kepada masyarakat dan atlet yang ikut serta dalam kejuaraan tersebut. Kegiatan yang diagendakan setiap tahun itu akan menjaring bibit atlet untuk bisa membela daerahnya dalam kejuaraan tenis meja.
"Olahraga tenis meja bisa diikuti oleh semua masyarakat dan tergolong olahraga merakyat. Karena hampir di masing-masing tempat dan banjar (dusun) di Bali memiliki meja tenis," ucapnya.
Dikatakan, olahraga tenis meja juga tergolong olahraga berbiaya murah, dan terjangkau semua lapisan masyarakat. Boleh dikatakan tidak mengenal usia, siapa saja bisa berolahraga tenis meja.
"Harapan kami, kejuaraan ini akan kembali membangkitkan dan menggairahkan para pencinta tenis meja dan atlet berprestasi. Bagi pemain nasional, turnamen tenis meja ini juga sebagai ajang pemanasan untuk mengikuti ASEAN Games pada Agustus mendatang," ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose seusai membuka kejurnas tersebut, menyatakan siap mendukung kejuaran tenis meja nasional tersebut, karena olahraga ini sangat memasyarakat dan bisa dimainkan semua kelompok umur.
"Saya mendukung adanya kejuaraan tenis meja tersebut, sehingga para pemain dan atlet bisa bertanding mengukur kemampuannya setelah mereka latihan. Kami berharap semua masyarakat untuk bisa melakukan olahraga agar sehat jasmani dan rohani," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018