Negara (Antaraews Bali) - Akibat meningkatnya aktvitas vulkanik Gunung Agung, banyak penumpang yang sedianya akan menggunakan moda transportasi pesawat terbang akhirnya melintasi Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali setelah Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara.
Koresponden Antara di Negara melaporkan di pelabuhan yang menghubungkan dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur tersebut, Jumat pagi, beberapa penumpang kapal mengaku sebenarnya mereka awalnya berniat naik pesawat terbang.
"Karena besok pagi anak saya harus sudah sampai Jakarta, terpaksa kami lewat sini lalu disambung ke Bandara Juanda, Surabaya," kata Ngurah Rusna, salah seorang penumpang asal Kabupaten Tabanan saat ditemui di Pelabuhan Gilimanuk.
Hal yang sama juga disampaikan Indira, asal Jakarta yang harus sampai di ibukota secepatnya sehingga mau tidak mau harus menempuh jalur alternatif.
Ia mengaku sudah merencanakan untuk terbang ke Jakarta Jumat sore, namun karena Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup, ia memutuskan untuk menempuh jalur darat menuju Bandara Juanda.
"Terpaksa menempuh jalur darat agak panjang ke Surabaya lalu naik pesawat ke Jakarta. Kalau menunggu bandara di Bali buka, saya juga tidak tahu sampai kapan," katanya.
Penumpang yang harus segera ke daerah tujuan, juga harus merelakan tiket pesawat terbang yang mereka terlanjur beli tidak terpakai.
Meskipun ada aliran penumpang yang rencananya naik pesawat terbang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, situasi arus kendaran maupun penumpang di Pelabuhan Gilimanuk masih lancar dengan PT ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan 32 unit kapal.(ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Koresponden Antara di Negara melaporkan di pelabuhan yang menghubungkan dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur tersebut, Jumat pagi, beberapa penumpang kapal mengaku sebenarnya mereka awalnya berniat naik pesawat terbang.
"Karena besok pagi anak saya harus sudah sampai Jakarta, terpaksa kami lewat sini lalu disambung ke Bandara Juanda, Surabaya," kata Ngurah Rusna, salah seorang penumpang asal Kabupaten Tabanan saat ditemui di Pelabuhan Gilimanuk.
Hal yang sama juga disampaikan Indira, asal Jakarta yang harus sampai di ibukota secepatnya sehingga mau tidak mau harus menempuh jalur alternatif.
Ia mengaku sudah merencanakan untuk terbang ke Jakarta Jumat sore, namun karena Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup, ia memutuskan untuk menempuh jalur darat menuju Bandara Juanda.
"Terpaksa menempuh jalur darat agak panjang ke Surabaya lalu naik pesawat ke Jakarta. Kalau menunggu bandara di Bali buka, saya juga tidak tahu sampai kapan," katanya.
Penumpang yang harus segera ke daerah tujuan, juga harus merelakan tiket pesawat terbang yang mereka terlanjur beli tidak terpakai.
Meskipun ada aliran penumpang yang rencananya naik pesawat terbang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, situasi arus kendaran maupun penumpang di Pelabuhan Gilimanuk masih lancar dengan PT ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan 32 unit kapal.(ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018