Tabanan (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, mulai menerapkan sistem parkir secara elektronik di sejumlah kawasan di daerah itu meliputi parkir tepi jalan umum dan pelataran parkir daerah setempat menggunakan uang elektronik multibank.

"Upaya ini menjadikan Tabanan pelopor penerapan parkir elektronik di Bali dan Nusa Tenggara," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti setelah meresmikan pemberlakuan parkir elektronik di Tabanan, Kamis.

Pemberlakuan parkir elektronik yang pertama kali dan menjadi satu-satunya di luar Pulau Jawa itu dipusatkan di kawasan parkir jalan umum di Jalan Gunung Batur, Tabanan yang disaksikan pejabat Bank Indonesia Provinsi Bali serta sejumlah perbankan.

Uang elektronik multibank itu yakni e-money dari Bank Mandiri, TapCash dari Bank BNI, Brizzi dari Bank BRI, Flazz dari BCA, e-money Blink dari BTN, dan e-money BPD dari Bank BPD Bali.

Eka mengungkapkan langkah nyata itu merupakan upaya untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan dalam pelayanan publik khususnya menyangkut penerimaan daerah dari retribusi parkir.

Selain itu, parkir elektronik juga untuk mendukung Bank Indonesia dalam gerakan nasional nontunai sehingga masyarakat diharapkan semakin terbiasa dengan sistem pembayaran otomatis tanpa tunai itu.

Sementara itu Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Pungky Purnomo Wibowo yang turut hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi inisiatif Pemkab Tabanan dalam mewujudkan parkir elektronik.

Ia mendorong langkah tersebut juga memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan hal serupa sehingga ada transparansi, efisiensi dan pencatatan keuangan yang optimal karena dilakukan secara elektronifikasi.

Saat ini, kata dia, transaksi pembayaran parkir di tepi jalan atau pelataran di Tanah Air belum optimal didukung dengan penetrasi nontunai.?

Padahal, lanjut dia, nilai pasar bisnis transaksi parkir dengan tarif yang berlaku saat ini dapat mencapai Rp12-14 triliun per tahun sehingga potensi itu perlu didukung dengan layanan keuangan yang baik.

"Diharapkan peluang kebocoran pendapatan daerah dan juga biaya pengelolaan uang rupiah dapat diminimalkan," katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana menambahkan implementasi parkir elektronik itu akan membawa manfaat yang cukup besar bagi masyarakat pengguna jasa parkir dan pemerintah.

Bagi masyarakat, manfaat parkir elektronik itu di antaranya adanya kejelasan bukti pembayaran, tarif yang jelas, dan jumlah yang dibayar akurat sesuai dengan tarif resmi serta transaksi juga lebih praktis dan nyaman.

Sedangkan bagi pemerintah, parkir elektronik akan menurunkan risiko kebocoran retribusi karena masih ada proses manual yang dilakukan oleh manusia, risiko kesalahan penghitungan penerimaan dan pengembalian, risiko penerimaan uang palsu dan keamanan.

"Ini akan menjadi contoh khususnya di kawasan timur Indonesia untuk dapat mempelajari dan mengikutinya," ucapnya.(WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018