Denpasar (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa dan civitas akademika Institut Seni Indonesia Denpasar, serta mahasiswa jurusan seni dari perguruan tinggi lainnya di Bali pada 23 Juni 2018.

"Dengan kehadiran Bapak Presiden, kami harapkan ada legitimasi yang kuat bahwa ilmu seni harus terus dibangun," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, di Denpasar, Jumat.

Kuliah umum orang nomor satu di Indonesia itu akan bertema "Pemajuan Kesenian Nusantara dalam Menjaga Kebhinekaan dan Persatuan Indonesia".

Menurut Arya Sugiartha, topik tersebut momentumnya tepat dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-40 yang dibuka mulai 23 Juni juga, bahkan Presiden Joko Widodo direncanakan akan melepas pawai PKB.

"Sebelumnya kami sudah bersurat ke Presiden, serangkaian kegiatan itu, bisa tidak paginya itu memberikan kuliah umum `kan nyambung, semuanya kegiatan seni," ucapnya.

Arya Sugiartha berpandangan dengan kehadiran Presiden Jokowi memberikan kuliah umum akan memperkuat legitimasi ilmu seni dan pendidikan seni, yang selama ini tidak jarang dipertanyakan mengenai keilmuannya.

"Selama ini, ilmu seni dan pendidikan seni itu `kan boleh dikatakan sebuah ilmu baru yang tidak mendapatkan legitimasi yang kuat. Kadang-kadang ada yang mempertanyakan, seni itu ilmu apa nggak ya? Kadang ada hanya dianggap sebagai pelengkap penghibur saja. Padahal seni sangat penting selain untuk mencerdaskan karakter, di samping untuk hiburan," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya berharap agar sebaran perguruan tinggi seni di Indonesia dapat lebih dimeratakan oleh pemerintah. Arya Sugiartha mengatakan saat ini hanya ada sembilan perguruan tinggi seni negeri di Tanah Air, itupun sebarannya tujuh kampus ada di kawasan Indonesia bagian barat, satu di tengah, dan satunya lagi di timur.

Di sisi lain, lanjut dia, tema kuliah umum oleh Presiden itu terkait pula dengan lahirnya UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang masih memerlukan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknisnya (juknis).

Arya Sugiartha menambahkan, acara Presiden di kampus ISI Denpasar itu direncanakan juga diisi dengan sesi tanya jawab dengan para mahasiswa.

"Bapak Presiden juga akan kami ajak menyaksikan sejumlah kreativitas mahasiswa, ada yang melukis bersama, ada `fashion show` seni instalasi kriya dan sebagainya, intinya kegiatan aktivitas mahasiswa yang kami tampilkan," ucapnya.

Untuk persiapan menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu, pihak ISI Denpasar telah melaksanakan gladi pada Kamis (21/6), serta mahasiswa diminta pada hari H sudah berada di kampus pukul 07.00 Wita.

Pada kegiatan yang direncanakan berlangsung sekitar satu jam itu, akan dihadiri pula oleh para rektor dari seluruh perguruan tinggi seni di Indonesia, serta para rektor dari perguruan tinggi se-Bali. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018