Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpandangan kehadiran Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang digelar di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, merupakan salah satu wadah untuk mengekspresikan pikiran dan melepas stres.
"Berbagai penyakit yang diderita secara fisik bersumber dari pikiran. Untuk itu amatlah penting bagi kita untuk dapat mengelola serta mengendalikan pikiran kita," kata Pastika saat berorasi pada ajang PB3AS di Denpasar, Minggu.
Kehadiran PB3AS setiap hari Minggu itu, lanjut dia, merupakan salah satu tempat untuk menyampaikan segala unek-unek dan permasalahan yang ada dalam pikiran sehingga pikiran jadi bersih dan dapat terhindar dari stres.
"Pikiran jernih dan fisik yang sehat akan membawa kita terhindar dari penyakit. Kita terkadang belum bisa mengelola pikiran, malas bicara sehingga jadi stres. Mari kita bicara, keluar rumah bersosialisasi dan bergaul dan bertemu orang-orang," ujarnya.
Dalam orasinya, Pastika juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menghindari AIDSS (amarah, iri, dengki, sombong dan serakah) dari dalam diri.
"AIDSS merupakan penyakit jiwa yang memengaruhi fisik kita. Untuk itu, kita harus tahu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya," ucapnya.
Menurut Pastika salah satu cara untuk mengatasi Aids adalah dengan kembali mempelajari ajaran agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian kita dapat mengontrol dan terhindar dari AIDSS.
PB3AS ini juga diisi dengan sosialisasi bahaya katarak dari Rumah Sakit Mata Bali Mandara (RSMBM). Menurut salah satu dokter mata RSMBM dr Tjok Istri Dewiyani Pemayun, SPM (K) dalam orasinya menyampaikan bahwa penyakit mata katarak dapat menyerang segala usia baik dari bayi baru lahir, para remaja dan kebanyakan lanjut usia.
Penyakit katarak dapat dicegah dengan memeriksakan mata sejak dini sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan peradangan bahkan kebutaan. Satu satunya cara untuk mengobati katarak adalah dengan operasi.
"Masyarakat tidak usah khawatir untuk operasi katarak karena peralatan operasi katarak yang disediakan RSMBM sudah sangat canggih dan modern sehingga proses akan berjalan aman dan nyaman," ujarnya.
Di samping mengingatkan masyarakat terkait bahaya katarak, dr Dewiyani juga menyampaikan terkait layanan LASIK yang kini dimilki oleh RSMBM.
Dengan peralatan LASIK terbaru dan tercanggih, kini masyarakat yang menggunakan kaca mata baik karena minus, silinder bahkan plus dapat diobati sehingga setelah operasi LASIK pasien akan bebas dari kaca mata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Berbagai penyakit yang diderita secara fisik bersumber dari pikiran. Untuk itu amatlah penting bagi kita untuk dapat mengelola serta mengendalikan pikiran kita," kata Pastika saat berorasi pada ajang PB3AS di Denpasar, Minggu.
Kehadiran PB3AS setiap hari Minggu itu, lanjut dia, merupakan salah satu tempat untuk menyampaikan segala unek-unek dan permasalahan yang ada dalam pikiran sehingga pikiran jadi bersih dan dapat terhindar dari stres.
"Pikiran jernih dan fisik yang sehat akan membawa kita terhindar dari penyakit. Kita terkadang belum bisa mengelola pikiran, malas bicara sehingga jadi stres. Mari kita bicara, keluar rumah bersosialisasi dan bergaul dan bertemu orang-orang," ujarnya.
Dalam orasinya, Pastika juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menghindari AIDSS (amarah, iri, dengki, sombong dan serakah) dari dalam diri.
"AIDSS merupakan penyakit jiwa yang memengaruhi fisik kita. Untuk itu, kita harus tahu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya," ucapnya.
Menurut Pastika salah satu cara untuk mengatasi Aids adalah dengan kembali mempelajari ajaran agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian kita dapat mengontrol dan terhindar dari AIDSS.
PB3AS ini juga diisi dengan sosialisasi bahaya katarak dari Rumah Sakit Mata Bali Mandara (RSMBM). Menurut salah satu dokter mata RSMBM dr Tjok Istri Dewiyani Pemayun, SPM (K) dalam orasinya menyampaikan bahwa penyakit mata katarak dapat menyerang segala usia baik dari bayi baru lahir, para remaja dan kebanyakan lanjut usia.
Penyakit katarak dapat dicegah dengan memeriksakan mata sejak dini sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan peradangan bahkan kebutaan. Satu satunya cara untuk mengobati katarak adalah dengan operasi.
"Masyarakat tidak usah khawatir untuk operasi katarak karena peralatan operasi katarak yang disediakan RSMBM sudah sangat canggih dan modern sehingga proses akan berjalan aman dan nyaman," ujarnya.
Di samping mengingatkan masyarakat terkait bahaya katarak, dr Dewiyani juga menyampaikan terkait layanan LASIK yang kini dimilki oleh RSMBM.
Dengan peralatan LASIK terbaru dan tercanggih, kini masyarakat yang menggunakan kaca mata baik karena minus, silinder bahkan plus dapat diobati sehingga setelah operasi LASIK pasien akan bebas dari kaca mata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018