Denpasar (Antaranews Bali) - Bank BNI Denpasar mencatat peningkatan transaksi mencapai lebih dari 1.000 transaksi dari biasanya sekitar 300 per hari dengan layanan terbatas selama cuti bersama Lebaran 2018.
"Layanan yang paling banyak yakni setoran bahan bakar minyak (BBM)," kata Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo ketika meninjau operasional layanan terbatas di BNI Denpasar, Sabtu.
Bank BUMN itu mencatat jumlah transaksi di BNI Denpasar pada 11-14 Juni 2018 atau selama empat hari cuti bersama Lebaran sudah mencapai lebih dari 4.200 transaksi layanan atau per hari mencapai lebih dari 1.000 transaksi.
Untuk setoran, per hari rata-rata mencapai Rp17,3 miliar atau melonjak sekitar 20-25 persen dibandingkan hari biasa dan penarikan uang tunai mencapai sekitar Rp9-10 miliar per hari baik dari nasabah perorangan atau perusahaan.
Mencermati tingginya transaksi, Anggoro berencana akan menambah kantor cabang yang membuka layanan terbatas pada Lebaran tahun mendatang, mengingat banyak nasabah dari luar kabupaten seperti Gianyar dan Tabanan bertransaksi di BNI Denpasar.
BNI Denpasar, lanjut dia, merupakan satu dari 205 gerai di seluruh Indonesia yang buka dengan layanan terbatas selama libur panjang Lebaran.
Layanan terbatas itu di antaranya setoran atau penarikan rekening, setoran BBM, pemindahbukuan dalam rupiah, kliring dan "Real Time Gross Settlement" (RTGS) selama libur Lebaran.
Operasional terbatas dilaksanakan sejak hari Senin (11/6) hingga Rabu (20/6) mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WITA dan khusus pada Selasa (19/6) hingga Rabu (20/6), jam operasional dimulai dari pukul 08.00 hingga 15.00 WITA.
Selain BNI Denpasar, untuk di Provinsi Bali, cabang yang buka dari tanggal 11-20 Juni 2018 yakni BNI Digital Branch di Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai serta pada 19-20 Juni 2018 di BNI Renon Denpasar dan Singaraja.
Selain itu, pihaknya juga membuka gerai hari Sabtu dan atau Minggu yakni di BNI Diponegoro Denpasar, BNI Beachwalk di Kuta Badung dan BNI Surapati di Singaraja.
Selama libur panjang Lebaran, Bank BUMN itu mendorong nasabah mengoptimalkan pemanfaatan layanan kanal elektronik salah satunya dengan transaksi nontunai seperti kartu kredit atau debit.
Anggoro memperkirakan transaksi nontunai menggunakan kartu kredit melonjak hingga sekitar 30 persen selama momentum libur panjang Lebaran 2018.
"Untuk kartu kredit, saat Lebaran ini potensi transaksi belanja lebih besar," imbuhnya.
Menurut dia, prediksi tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai kisaran 20-25 persen karena potensi transaksi menggunakan kartu kredit lebih besar di antaranya untuk pembelian tiket, penginapan hingga konsumsi.
Meski jumlah kartu kredit saat ini mencapai sekitar 1,7 juta namun volume transaksinya diperkirakan lebih besar dibandingkan penggunaan kartu debit dengan jumlah kartu mencapai sekitar 18 juta.
"Kartu debit volume transaksi masih sekitar sepertiga kartu kredit," ucapnya.
Transaksi kartu kredit, kata dia, diprediksi paling banyak digunakan untuk transaksi dalam jaringan atau situs perdagangan elektronik ("e-commerce"), berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya yang melonjak hingga 30 persen dibandingkan transaksi di ritel.
Selain melalui anjungan tunai mandiri, layanan elektronik yang bisa dimanfaatkan nasabah yakni layanan perbankan lain melalui laman dalam jaringan (internet), pesan singkat, telepon seluler hingga agen yang jumlahnya mencapai 3.605 agen.
Sementara itu, sebagai bagian dari apresiasi, di sela-sela kunjungan kerja di Denpasar, Anggoro juga memberikan bingkisan kepada nasabah serta pegawai setempat yang tidak libur untuk melayani nasabah serangkaian Idul Fitri 1439 Hijriah.
Turut mendampingi dalam kunjungan itu,
General Manager Divisi Penganggaran dan Pengendalian Keuangan Putu Bagus Kresna dan Pemimpin Konsumer Banking BNI Kantor Wilayah Bali NTB dan NTT Viktor L Saragih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Layanan yang paling banyak yakni setoran bahan bakar minyak (BBM)," kata Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo ketika meninjau operasional layanan terbatas di BNI Denpasar, Sabtu.
Bank BUMN itu mencatat jumlah transaksi di BNI Denpasar pada 11-14 Juni 2018 atau selama empat hari cuti bersama Lebaran sudah mencapai lebih dari 4.200 transaksi layanan atau per hari mencapai lebih dari 1.000 transaksi.
Untuk setoran, per hari rata-rata mencapai Rp17,3 miliar atau melonjak sekitar 20-25 persen dibandingkan hari biasa dan penarikan uang tunai mencapai sekitar Rp9-10 miliar per hari baik dari nasabah perorangan atau perusahaan.
Mencermati tingginya transaksi, Anggoro berencana akan menambah kantor cabang yang membuka layanan terbatas pada Lebaran tahun mendatang, mengingat banyak nasabah dari luar kabupaten seperti Gianyar dan Tabanan bertransaksi di BNI Denpasar.
BNI Denpasar, lanjut dia, merupakan satu dari 205 gerai di seluruh Indonesia yang buka dengan layanan terbatas selama libur panjang Lebaran.
Layanan terbatas itu di antaranya setoran atau penarikan rekening, setoran BBM, pemindahbukuan dalam rupiah, kliring dan "Real Time Gross Settlement" (RTGS) selama libur Lebaran.
Operasional terbatas dilaksanakan sejak hari Senin (11/6) hingga Rabu (20/6) mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WITA dan khusus pada Selasa (19/6) hingga Rabu (20/6), jam operasional dimulai dari pukul 08.00 hingga 15.00 WITA.
Selain BNI Denpasar, untuk di Provinsi Bali, cabang yang buka dari tanggal 11-20 Juni 2018 yakni BNI Digital Branch di Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai serta pada 19-20 Juni 2018 di BNI Renon Denpasar dan Singaraja.
Selain itu, pihaknya juga membuka gerai hari Sabtu dan atau Minggu yakni di BNI Diponegoro Denpasar, BNI Beachwalk di Kuta Badung dan BNI Surapati di Singaraja.
Selama libur panjang Lebaran, Bank BUMN itu mendorong nasabah mengoptimalkan pemanfaatan layanan kanal elektronik salah satunya dengan transaksi nontunai seperti kartu kredit atau debit.
Anggoro memperkirakan transaksi nontunai menggunakan kartu kredit melonjak hingga sekitar 30 persen selama momentum libur panjang Lebaran 2018.
"Untuk kartu kredit, saat Lebaran ini potensi transaksi belanja lebih besar," imbuhnya.
Menurut dia, prediksi tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai kisaran 20-25 persen karena potensi transaksi menggunakan kartu kredit lebih besar di antaranya untuk pembelian tiket, penginapan hingga konsumsi.
Meski jumlah kartu kredit saat ini mencapai sekitar 1,7 juta namun volume transaksinya diperkirakan lebih besar dibandingkan penggunaan kartu debit dengan jumlah kartu mencapai sekitar 18 juta.
"Kartu debit volume transaksi masih sekitar sepertiga kartu kredit," ucapnya.
Transaksi kartu kredit, kata dia, diprediksi paling banyak digunakan untuk transaksi dalam jaringan atau situs perdagangan elektronik ("e-commerce"), berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya yang melonjak hingga 30 persen dibandingkan transaksi di ritel.
Selain melalui anjungan tunai mandiri, layanan elektronik yang bisa dimanfaatkan nasabah yakni layanan perbankan lain melalui laman dalam jaringan (internet), pesan singkat, telepon seluler hingga agen yang jumlahnya mencapai 3.605 agen.
Sementara itu, sebagai bagian dari apresiasi, di sela-sela kunjungan kerja di Denpasar, Anggoro juga memberikan bingkisan kepada nasabah serta pegawai setempat yang tidak libur untuk melayani nasabah serangkaian Idul Fitri 1439 Hijriah.
Turut mendampingi dalam kunjungan itu,
General Manager Divisi Penganggaran dan Pengendalian Keuangan Putu Bagus Kresna dan Pemimpin Konsumer Banking BNI Kantor Wilayah Bali NTB dan NTT Viktor L Saragih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018