Denpasar (Antara Bali) - Dugaan pembunuhan terhadap Ismail Boenaryo (40), seorang sopir pribadi yang ditemukan tewas di garasi rumah majikannya Made Subekta di Perumahan Teras Ayung Blok B No.2 Denpasar Timur, masih dalam penyelidikan polisi.

Kapolsek Denpasar Timur AKP Gusti Nyoman Wintara yang turut melakukan pemeriksaan bersama tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, Selasa mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah dibunuh atau digigit anjing.

"Kami belum dapat menyimpulkan, anggota sedang bekerja dan hasil otopsi juga belum ada. Kami baru mendapatkan informasi, bahwa hasil otopsi itu akan keluar tiga sampai empat hari ke depan," kata AKP Wintara.

Dalam olah TKP yang dilakukan aparat kepolisian dibantu petugas identifikasi Polresta Denpasar tersebut, dilakukan pemeriksaan intensif terhadap rumah milik Made Subekta.

Pemeriksaan tersebut antara lain menyasar pada garasi mobil, dan beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian seperti rantai anjing yang ditemukan bercak darah korban, kasur, pintu garasi, serta memeriksa mobil Ford DK-1525-GX milik majikan korban.

"Beberapa barang bukti juga dibawa untuk diperiksa," katanya, namun Wintara belum dapat menjelaskan secara rinci barang bukti apa saja yang dibawa oleh tim penyidik.

Sebelumnya, kasus tewasnya Ismail, sopir pribadi Made Subekta itu diketahui pada Sabtu (30/7) sekitar pukul 08.00 Wita. Ismail ditemukan tewas di garasi rumah majikannya di Teras Ayung itu dengan kondisi luka pada bagian leher.

Saat polisi melakukan identifikasi terhadap korban, diduga korban mati akibat digigit anjing milik majikannya ketika korban sedang tertidur.

Dugaan akibat digigit anjing tersebut lantaran, dalam olah TKP ditemukan bercak darah pada rantai anjing yang terlepas pada tiap malam hari.

Namun saat ini, kasus tersebut berkembang setelah tim dokter Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah melakukan otopsi terhadap mayat korban.

Dari hasil otopsi pada Senin (1/8), diketahui terdapat luka tidak wajar pada leher korban, yakni ada luka gigitan di leher, dan ada bekas luka sayatan benda tajam yang memotong pembuluh nadi korban sehingga membuat korban kehabisan darah.

Selain itu, juga ditemukan luka terbuka di bagian pipi kiri, bibir bawah dan leher bagian depan korban. Sehingga korban diduga dibunuh terlebih dahulu sebelum sempat digigit oleh anjing majikannya. (*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011