Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bali melakukan investigasi terkait dugaan pembantaian anjing yang sebelumnya sempat viral di media sosial dan hingga kini belum bisa membuktikan kebenaran informasi di dunia maya itu.

"Kami turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan aparat terbawah. Namun dari hasil investigasi, kami belum bisa membuktikan kebenaran informasi yang beredar itu," kata Kabid Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan Pemasaran Disnakeswan Bali drh Ni Made Sukerni, di Denpasar, Minggu.

Menurut Sukerni, dugaan pembantaian anjing mungkin pernah terjadi. "Dari hasil koordinasi, kami tidak menemukan," ucapnya saat berorasi dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.

Oleh karena itu, Sukerni kembali mengimbau masyarakat, khususnya penggemar anjing agar merawat dan memelihara hewan peliharaan mereka dengan baik.

Selain itu, masyarakat juga diminta memelihara anjing dalam jumlah yang sesuai kemampuan. "Keberadaan anjing liar dipicu oleh ulah sebagian masyarakat yang membuang anak anjing di sembarang tempat," ujarnya.

Sebelumnya di media sosial sempat beredar video dan foto dugaan penganiayaan anjing di Kabupaten Bangli, Bali. Di media sosial tak sedikit netizen menghujat ulah orang yang terekam di dalam video tersebut.

Selain di dunia maya, aksi nyata juga dilakukan oleh warga. Tepat di atas kubangan selokan di tepi jalan Banjar Sidembunut, Cempaga, Bangli yang diduga digunakan membenamkan anjing. Beberapa waktu lalu, warga memasang sebuah spanduk.

Dalam spanduk berukuran 1 meter persegi itu tertera tulisan dengan huruf kapital "STOP !!! PEMBANTAIAN ANJING DI SEKITAR SINI !!!." Tulisan tersebut ditulis dengan latar belakang foto anjing yang dibenamkan di lokasi tersebut. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018