Denpasar (Antaranews Bali) - Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Bali akan menyiapkan 168 bus angkutan kota antar-provinsi untuk melayani para pemudik menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah.
Kepala Biro AKAP DPD Organda Bali Ngurah Dana Wijaya, di Denpasar, Rabu, mengatakan dari 168 bus AKAP yang disiapkan tersebut, sebanyak 156 armada untuk kebutuhan reguler pemudik dan sisanya 12 armada untuk cadangan.
"Selain itu juga akan disiapkan 76 armada untuk antar jemput antar provinsi (AJAP) dan dukungan bus pariwisata sebanyak 50 unit," ucap Dana Wijaya.
Untuk bisa melayani pemudik dengan baik, pihaknya juga sangat mengharapkan dukungan kualitas di setiap terminal yang tersebar di Bali dari sisi keamanan dan kecepatan pelayanan, sehingga para pemudik tetap bisa memilih angkutan umum sebagai moda transportasinya.
Pihaknya pun telah meminta para pengusaha untuk melakukan uji KIR pada armada yang digunakan untuk pemudik, serta melakukan ram check, dan itu semua telah mendapat dukungan dari para pengusaha AKAP.
"Secara umum, jumlah transportasi pemudik kali ini pasti akan naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Tetapi tidak lantas mereka akan menggunakan angkutan umum, karena peluangnya pemudik bisa beralih menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan sewa," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Dana Wijaya, proses "ticketing" pada berbagai perusahaan otobus (PO) juga masih berjalan sehingga belum bisa diprediksi kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan bus. Namun, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah armada yang disiapkan itu tidak sampai kurang.
Terkait dengan kenaikan harga tiket bus, kata dia, untuk kelas ekonomi memungkinkan kenaikan maksimal hingga 20 persen karena sudah dipatok oleh pemerintah.
"Untuk kelas eksekutif diserahkan pada masing-masing PO. Apalagi ada permasalahan bus dari Bali, setelah sampai di Jawa `kan baliknya kosong. Tidak seperti bus yang melayani angkutan di Jawa yang bolak-balik busnya terisi," ucapnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kepala Biro AKAP DPD Organda Bali Ngurah Dana Wijaya, di Denpasar, Rabu, mengatakan dari 168 bus AKAP yang disiapkan tersebut, sebanyak 156 armada untuk kebutuhan reguler pemudik dan sisanya 12 armada untuk cadangan.
"Selain itu juga akan disiapkan 76 armada untuk antar jemput antar provinsi (AJAP) dan dukungan bus pariwisata sebanyak 50 unit," ucap Dana Wijaya.
Untuk bisa melayani pemudik dengan baik, pihaknya juga sangat mengharapkan dukungan kualitas di setiap terminal yang tersebar di Bali dari sisi keamanan dan kecepatan pelayanan, sehingga para pemudik tetap bisa memilih angkutan umum sebagai moda transportasinya.
Pihaknya pun telah meminta para pengusaha untuk melakukan uji KIR pada armada yang digunakan untuk pemudik, serta melakukan ram check, dan itu semua telah mendapat dukungan dari para pengusaha AKAP.
"Secara umum, jumlah transportasi pemudik kali ini pasti akan naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Tetapi tidak lantas mereka akan menggunakan angkutan umum, karena peluangnya pemudik bisa beralih menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan sewa," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Dana Wijaya, proses "ticketing" pada berbagai perusahaan otobus (PO) juga masih berjalan sehingga belum bisa diprediksi kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan bus. Namun, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah armada yang disiapkan itu tidak sampai kurang.
Terkait dengan kenaikan harga tiket bus, kata dia, untuk kelas ekonomi memungkinkan kenaikan maksimal hingga 20 persen karena sudah dipatok oleh pemerintah.
"Untuk kelas eksekutif diserahkan pada masing-masing PO. Apalagi ada permasalahan bus dari Bali, setelah sampai di Jawa `kan baliknya kosong. Tidak seperti bus yang melayani angkutan di Jawa yang bolak-balik busnya terisi," ucapnya.(WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018