Denpasar (Antara Bali) - Larayne Birthisel (54), warga negara Australia yang mengaku ditipu oleh Glen Michael Robert mengadu ke DPRD Bali, Senin.

Turis perempuan itu saat mengadu ke gedung dewan didampingi kuasa hukumnya I Nyoman Nadayana,SH yang diterima Komisi I DPRD Bali.

Di depan Komisi I, Nadayana menjelaskan, awalnya kliennya melihat website dengan nama www.imigrationindonesia.com.

Dalam website tersebut, kliennya menemukan iklan untuk investasi penyewaan vila di Bali.

"Nilai investasinya US 115 ribu dolar Australia untuk tiga villa. Ketiganya bernama Villa Sari di Batusari, Sanur, Villa Jasmine dan Villa Brawa pada bulan Desember 2010, dan Larayne memulai investasinya," kata Nadayana menjelaskan.

Tetapi belakangan diketahui bahwa investasi yang dijanjikan oleh Glen Michael Robert yang juga warga Australia dalam situs tersebut adalah penipuan belaka. Sadar telah tertipu, Larayne akhirnya melaporkan perisitwa itu ke Polda Bali.      

"Pada 20 September 2010 kasus ini kita laporkan. Tetapi sampai hari ini belum ada perkembangan signifikan, bahkan Glen Michael Robert hingga kini tidak ditahan," katanya.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Dinas Imigrasi, Polda Bali dan Kejaksaan. Namun ketiganya tidak berkomentar terkait hal itu lantaran tak terkait secara langsung.

Apalagi, kata dia, ketiga instansi itu memperkirakan pertemuan ini adalah rapat koordinasi, ternyata dihadiri oleh pelapor yakni Larayne Birthsel.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya mengaku segera akan menelusuri persoalan ini lebih jauh. Karena tidak menutup kemungkinan aksi penipuan yang dilancarkan Glen dengan kedok investasi di Bali memakan korban lainnya.

"Maka kami berharap kepada Polda Bali agar dapat menyatukan langkah untuk mengungkap kasus ini. Sepertinya modus ini ada banyak korban yang sudah jatuh dan ada perlakuan yang tidak adil yaitu tidak ditahannya Glen," ucap Arjaya.

Arjaya mengatakan, pihaknya segera akan membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menelusuri hal itu lebih jauh. Utamanya dugaan keterlibatan oknum terkait atas rekayasa kasus yang menimpa Larayne.

"Kita akan segera bentuk pansus. Kami akan bongkar skandal ini semua. Secepatnya kita akan bergerak melakukan pengumpulan data," kata Arjaya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011