Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan perlombaan "Arjuna Digital" yang diselenggarakan oleh "Paiketan Krama Bali" dapat memperkuat pemahaman generasi muda tentang agama Hindu.

"Penyelengaraan pendidikan Hindu serta peningkatan kualitas sumber daya manusia Hindu akan sangat menentukan eksistensi agama Hindu ke depan," kata Pastika dalam acara pertemuan dengan guru agama Hindu SMA/SMK se-Bali, di Denpasar, Selasa.

Menurut Pastika, pada era globalisasi saat ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, nilai-nilai radikalisme mulai menyebar luas, bahkan mendegradasi nilai-nilai luhur keagamaan. Hal ini berpotensi sangat menyesatkan, tidak hanya bagi umat Hindu tetapi juga umat manusia di seluruh dunia.

"Di sini peran guru agama Hindu sangat strategis dalam menentukan kualitas sumber daya manusia Hindu terutama generasi muda Hindu," ujarnya pada acara serangkaian Sosialisasi Lomba Arjuna Era Digital itu.

Dengan demikian, Pastika berharap kegiatan tersebut dapat dirancang dan dilaksanakan program-program nyata pemberdayaan umat Hindu, termasuk bagi guru-guru agama Hindu sebagai kaum intelektual, pemegang peran penting bagi peningkatan kualitas generasi muda Hindu.

Dalam menghadapi zaman global, kata dia, umat Hindu harus dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan mewujudkan kesejahteraan hidup berlandaskan ajaran agama dan ilmu kebijaksanaan.

"Ajaran agama Hindu dan ilmu harus mampu membuat umat untuk `hidup`. Berbagai bekal hidup juga harus tersedia dan dimiliki umat Hindu. Untuk itu penyelengaraan pendidikan yang terintegrasi antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pembinaan karakter dan budi pekerti berdasar nilai-nilai Hinduisme, harus mulai dikembangkan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Paiketan Krama Bali A A Suryawan Wiranatha mengatakan pelaksanaan Lomba Arjuna Digital 2018 tercetus dari pesatnya penggunaan teknologi digital khususnya di kalangan generasi muda, sehingga perlu diarahkan penggunaannya ke arah yang positif.

Di sisi lain, lomba ini menyasar para generasi muda untuk menuangkan kreativitasnya baik dalam bentuk poster, video, "dharma wacana" atau ceramah keagamaan dan lain sebagainya dengan konten agama Hindu didalamnya.

Dengan demikian pembelajaran agama Hindu akan menjadi menarik dan mudah dipahami. "Kegiatan ini untuk literasi generasi muda dan konten yang dihasilkan bisa digunakan guru agama Hindu sebagai bahan ajar di kelas. Kegiatan ini memadukan teknologi, seni serta pembentukan karakter," katanya.

Dalam lomba Arjuna Digital diperlombakan empat jenis lomba yaitu blog Hindu era Modern, image poster ajaran Hindu, video berupa dharma wacana gaul dan Apps testimoni Trisandya. Lomba terbuka bagi pelajar SMP, SMA/SMK , mahasiswa dan pemuda dan batas pengumpulan karya pada 23 Juni 2018 dan pembagian hadiah dilaksanakan bertepatan dengan penutupan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali. (lhs)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018