Gianyar (Antaranews Bali) - Penderita penyakit kanker yang sempat dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar, Bali, sebanyak 147 kasus selama tahun 2017, menurun dibanding tahun sebelumnya tercatat 365 kasus, dengan kematian sebesar 6,3 persen.
"Kondisi tersebut juga menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 yang tercatat 413 kasus dari total pasien rawat inap sebanyak 11.537 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr I.A Cahyani Widyawati di Gianyar, Rabu.
Ia mengatakan hal itu pada acara deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara serangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 41 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) sekaligus menerima kunjungan kerja Bali International Combine Clinical Meeting (BICCM), di Kantor Desa Sukawati Gianyar.
Mencermati situasi tersebut diperlukan upaya konkrit dan bersinambungan dalam pencegahan dan pengendalian kanker sejak dini serta berusaha menjangkau masyarakat secara kolektif maupun individual untuk menjalankan perannya masing-masing, sebagai upaya mengurangi beban akibat kanker.
Dr I.A Cahyani memberikan apresiasi dan mengucapkan banyak terimakasih kepada tim dokter spesialis dari "Adelaide Delegation of Field Vist 8 th BICCM" yang khusus datang ke Kabupaten Gianyar untuk melihat dari dekat pelaksanaan IVA tes, Sadanis dan Cryotherapy terhadap 160 wanita pasangan usia subur (PUS) di Desa Sukawati.
"Para tamu secara khusus ingin melihat langsung penanganan kanker khususnya kasus kanker pada kehamilan atau cancer in pregnancy di Kabupaten Karangasem," ujar dr I.A Cahyani.
Ia mengatakan, selain pemerintah, masing-masing anggota masyarakat maupun komunitas peduli kanker memiliki kekuatan untuk melakukan tindakan dalam rangka mengurangi dampak kanker pada individu, keluarga dan kominitas.
Sementara ketua panita kegiatan tersebut dr Budayasa SPoG mengatakan, YKI Cabang Gianyar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas Sukawati 1, Kantor Desa Suwati dan PKK desa setempat mengadakan "screening IVA" pada 160 wanita PUS dari 13 banjar di Desa Sukawati.
Pada kesempatan itu juga dilakukan "cryo" yang ditangani oleh dokter konsultan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar dan Sadanis untuk pencegahan kanker payudara.
Menurut dr Budayasa sasaran pelaksanaan IVA tes adalah perempuan ummur di atas 30 tahun-50 tahun yang sudah menikah. Cakupan IVA tes di Kabupaten Gianyar angkanya cukup tinggi di atas 30 persen melebihi target nasional minimal 30 persen dari jumlah ovokasi PUS 30 tahun- 50 tahun.
Selain pelaksanaan IVA tes pada kesempatan itu juga masyarakat diberikan sosialisasi tentang kanker oleh Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker (Kompak) dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kondisi tersebut juga menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 yang tercatat 413 kasus dari total pasien rawat inap sebanyak 11.537 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr I.A Cahyani Widyawati di Gianyar, Rabu.
Ia mengatakan hal itu pada acara deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara serangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 41 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) sekaligus menerima kunjungan kerja Bali International Combine Clinical Meeting (BICCM), di Kantor Desa Sukawati Gianyar.
Mencermati situasi tersebut diperlukan upaya konkrit dan bersinambungan dalam pencegahan dan pengendalian kanker sejak dini serta berusaha menjangkau masyarakat secara kolektif maupun individual untuk menjalankan perannya masing-masing, sebagai upaya mengurangi beban akibat kanker.
Dr I.A Cahyani memberikan apresiasi dan mengucapkan banyak terimakasih kepada tim dokter spesialis dari "Adelaide Delegation of Field Vist 8 th BICCM" yang khusus datang ke Kabupaten Gianyar untuk melihat dari dekat pelaksanaan IVA tes, Sadanis dan Cryotherapy terhadap 160 wanita pasangan usia subur (PUS) di Desa Sukawati.
"Para tamu secara khusus ingin melihat langsung penanganan kanker khususnya kasus kanker pada kehamilan atau cancer in pregnancy di Kabupaten Karangasem," ujar dr I.A Cahyani.
Ia mengatakan, selain pemerintah, masing-masing anggota masyarakat maupun komunitas peduli kanker memiliki kekuatan untuk melakukan tindakan dalam rangka mengurangi dampak kanker pada individu, keluarga dan kominitas.
Sementara ketua panita kegiatan tersebut dr Budayasa SPoG mengatakan, YKI Cabang Gianyar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas Sukawati 1, Kantor Desa Suwati dan PKK desa setempat mengadakan "screening IVA" pada 160 wanita PUS dari 13 banjar di Desa Sukawati.
Pada kesempatan itu juga dilakukan "cryo" yang ditangani oleh dokter konsultan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar dan Sadanis untuk pencegahan kanker payudara.
Menurut dr Budayasa sasaran pelaksanaan IVA tes adalah perempuan ummur di atas 30 tahun-50 tahun yang sudah menikah. Cakupan IVA tes di Kabupaten Gianyar angkanya cukup tinggi di atas 30 persen melebihi target nasional minimal 30 persen dari jumlah ovokasi PUS 30 tahun- 50 tahun.
Selain pelaksanaan IVA tes pada kesempatan itu juga masyarakat diberikan sosialisasi tentang kanker oleh Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker (Kompak) dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018