Bogor, Jawa Barat (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo bermain bola basket bersama atlet pelajar peserta Dream Basketball League (DBL) di halaman belakang Istana Bogor, Sabtu.
Mengenakan jaket merah bertema Asian Games, Presiden bergabung dengan para atlet pelajar di arena basket di halaman Istana Bogor pukul 07.40 WIB. Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden menyalami para atlet DBL.
Selanjutnya Presiden bergabung dalam tim Merah yang meliputi Menteri Pemuda dan Olahraga dan atlet DBL untuk melawan Tim Putih yang mencakup Pramono Anung dan pendiri DBL Azrul Ananda serta atlet lainnya.
Pertandingan sekitar lima menit yang dipimpin oleh wasit nasional yang pernah memimpin pertandingan NBA, Harja Jaladri, tersebut berakhir dengan kekalahan Tim Merah pimpinan Presiden. Pramono Anung memimpin Tim Putih menekan Tim Merah dan terus mengumpulkan poin hingga unggul 18 melawan 2 pada akhir pertandingan.
Selama tanding Pramono sukses melakukan lemparan tiga angka di awal pertandingan, sementara Presiden dan Menpora selalu gagal memasukan bola ke dalam jaring.
"Saya terakhir pegang bola basket 37 tahun lalu, waktu mahasiswa, setelah itu langsung suruh main, yang enggak benar ini yang nyuruh, apalagi main sama atlet DBL," kata Presiden usai pertandingan.
Kepala Negara mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari promosi Asian Games ke-18 yang dibuka pada 18 Agustus di Jakarta-Palembang.
"Sebelum Agustus ini urusannya olehraga terus, biar hangat, sehingga masyarakat tahu kita punya perhelatan besar Asian Games," katanya.
Presiden mendorong penyelenggaraan kompetisi bola basket berjenjang bagi pelajar, dan berharap kompetisi DBL yang sudah berjalan di berbagai kota di Indonesia bisa menghasilkan atlet-atlet andal untuk memperkuat tim nasional.
"Kompetisi harus dimuai dari usia muda, sejak dini. Jenjangnya seperti itu, dari pelajar, naik lagi mahasiswa, terus dewasa. Kompetisi itu harus dimulai dari bawah, semakin bantak kompetisi akan semakin akan semakin baik," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Mengenakan jaket merah bertema Asian Games, Presiden bergabung dengan para atlet pelajar di arena basket di halaman Istana Bogor pukul 07.40 WIB. Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden menyalami para atlet DBL.
Selanjutnya Presiden bergabung dalam tim Merah yang meliputi Menteri Pemuda dan Olahraga dan atlet DBL untuk melawan Tim Putih yang mencakup Pramono Anung dan pendiri DBL Azrul Ananda serta atlet lainnya.
Pertandingan sekitar lima menit yang dipimpin oleh wasit nasional yang pernah memimpin pertandingan NBA, Harja Jaladri, tersebut berakhir dengan kekalahan Tim Merah pimpinan Presiden. Pramono Anung memimpin Tim Putih menekan Tim Merah dan terus mengumpulkan poin hingga unggul 18 melawan 2 pada akhir pertandingan.
Selama tanding Pramono sukses melakukan lemparan tiga angka di awal pertandingan, sementara Presiden dan Menpora selalu gagal memasukan bola ke dalam jaring.
"Saya terakhir pegang bola basket 37 tahun lalu, waktu mahasiswa, setelah itu langsung suruh main, yang enggak benar ini yang nyuruh, apalagi main sama atlet DBL," kata Presiden usai pertandingan.
Kepala Negara mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari promosi Asian Games ke-18 yang dibuka pada 18 Agustus di Jakarta-Palembang.
"Sebelum Agustus ini urusannya olehraga terus, biar hangat, sehingga masyarakat tahu kita punya perhelatan besar Asian Games," katanya.
Presiden mendorong penyelenggaraan kompetisi bola basket berjenjang bagi pelajar, dan berharap kompetisi DBL yang sudah berjalan di berbagai kota di Indonesia bisa menghasilkan atlet-atlet andal untuk memperkuat tim nasional.
"Kompetisi harus dimuai dari usia muda, sejak dini. Jenjangnya seperti itu, dari pelajar, naik lagi mahasiswa, terus dewasa. Kompetisi itu harus dimulai dari bawah, semakin bantak kompetisi akan semakin akan semakin baik," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018