Bangli, Bali (Antaranews Bali) - Bupati Bangli, Bali, I Made Gianyar, mengungkapkan dana desa untuk wilayahnya sudah cair sebesar Rp100 miliar bagi 68 desa dengan dana desa yang paling kecil sebesar Rp1 miliar untuk satu desa.

"Meski pada awal banyak yang tidak setuju, tetapi akhirnya sekarang sudah dirasakan manfaatnya sehingga uang yang dikucurkan ke desa terasa masih kurang," kata Bupati Bangli saat membuka pelatihan evaluasi implementasi tata kelola keuangan desa, di Bangli, Senin.

Ia mengatakan evaluasi implementasi tata kelola keuangan desa dengan sistem keuangan desa (siskeudes) itu berlangsung dalam dialog dengan tema "Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa yang Partisipatif, Transparan dan Akuntabel dengan Aplikasi Siskiudes".

Acara tersebut juga dihadiri anggota Komisi XI DPR-RI, I Gusti Agung Rai Wira Jaya, Perwakilan BPK, BPKP, Kepala PMD Kabupaten Bangli, Camat dan Perbekel (Kepala Desa) se-Kabupaten Bangli.

Dalam kesempatan itu, narasumber dari Perwakilan BPK, I Gusti Ngurah Satria Prawira, menyampaikan materi tentang kebijakan dan fokus keuangan daerah, lalu narasumber dari Polda Bali diwakili Kombes Drs. I Gusti Gunawan, dan dari BPKP disampaikan oleh Drs. Gatot Darmasto.

Bupati Made Gianyar mengatakan Kabupaten Bangli sudah mendapat prestasi peringkat ke-enam untuk tata kelola keuangan desa dengan menggunakan Siskeudes, sehingga Pemerintah Kabupaten Bangli mendapatkan dana insentif sebesar Rp52 miliar dari pusat.

Anggota Komisi XI DPR-RI Gusti Agung Rai Wira Jaya mengatakan Kabupaten Bangli adalah salah satu kabupaten yang sejuk, dan tenang, tapi dengan banyak prestasi yang membanggakan.

"Sebagai kabupaten yang pertama kali menggunakan Siskeudes dan mendapatkan peringkat ke-enam dalam tata kelola keuangan yang baik, sehingga mengantarkan untuk mendapatkan dana insentif dari pusat sebesar Rp52 miliar," ujarnya.(ed)

Pewarta: I Komang Suparta/Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018