Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berdialog dengan masyarakat Banjar Munduk Bayur, Kabupaten Jembrana untuk menyerap aspirasi para petani, sekaligus memperkenalkan program "Nawacandra".
"Wilayah Kabupaten Jembrana memiliki banyak potensi ekonomi. Mulai dari hasil laut, pertanian, perikanan darat sampai ke pertanian dataran tinggi. Potensi tersebut perlu diolah dan diberi sentuhan," kata Rai Mantra melalui siaran pers kepada Antara Bali, Jumat (20/4) malam.
Ia mencontohkan buah kelapa misalnya. Selama ini buah kelapa jadi salah satu bahan kebutuhan utama di Bali. Baik untuk konsumsi maupun keperluan upacara ritual keagamaan. Tapi dari sisi ekonomi masih dijual dengan murah. Hal ini tidak lepas dari kemasan dan pengolahan yang masih bersifat tradisional.
Rai Mantra juga mengambil contoh di Thailand misalnya. Bagaimana di negara tersebut kelapa diolah dan dikemas sangat baik sehingga memberi dampak ekonomis yang lebih baik.
"Kami perlu membuat terobosan agar buah kelapa maupun hasil pertanian dan memberi dampak ekonomi yang lebih baik, itu bisa dimulai dengan memperhatikan kemasan dan pengolahan pasca panen," katanya.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan paket Mantra-Kerta memiliki program "Nawacandra". Salah satu programnya adalah Kartu Tani Nawacandra. Petani yang mengantongi kartu ini mendapat sejumlah kemudahan. Antara lain subsidi pupuk, akses permodalan ke perbankan dan tentu saja akses pasar. "Pertanian sebagai akar budaya Bali harus mendapat prioritas utama, jika pertanian terjaga dan bersaing maka akan memberi dampak positif bagi ketahanan ekonomi warga," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Simantri 509, Putu Yudiarsa mengatakan program Simantri sangat membantu perekonomian petani. Karena itu dia berharap program tersebut dilanjutkan oleh pemimpin di masa mendatang. "Harapannya ke depan program ini dilanjutkan, sangat memberi manfaat bagi petani," kata Yudiarsa.
Dikatakan, Simantri 509 mulai berdiri pada Juli tahun 2015. Dari pemerintah mereka mendapat bantuan 24 ekor sapi. Dari bantuan tersebut kini berkembang menjadi 34 ekor.
Atas masukan warga tersebut Rai Mantra mengatakan akan meneruskan program-program positif pemimpin sebelumnya. Tentu saja disesuaikan dengan perkembangan terbaru. "Apa yang sudah baik kami lanjutkan, sambil memberikan kreasi-kreasi baru agar nilai ekonomisnya makin meningkat," kata Rai Mantra menegaskan.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Wilayah Kabupaten Jembrana memiliki banyak potensi ekonomi. Mulai dari hasil laut, pertanian, perikanan darat sampai ke pertanian dataran tinggi. Potensi tersebut perlu diolah dan diberi sentuhan," kata Rai Mantra melalui siaran pers kepada Antara Bali, Jumat (20/4) malam.
Ia mencontohkan buah kelapa misalnya. Selama ini buah kelapa jadi salah satu bahan kebutuhan utama di Bali. Baik untuk konsumsi maupun keperluan upacara ritual keagamaan. Tapi dari sisi ekonomi masih dijual dengan murah. Hal ini tidak lepas dari kemasan dan pengolahan yang masih bersifat tradisional.
Rai Mantra juga mengambil contoh di Thailand misalnya. Bagaimana di negara tersebut kelapa diolah dan dikemas sangat baik sehingga memberi dampak ekonomis yang lebih baik.
"Kami perlu membuat terobosan agar buah kelapa maupun hasil pertanian dan memberi dampak ekonomi yang lebih baik, itu bisa dimulai dengan memperhatikan kemasan dan pengolahan pasca panen," katanya.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan paket Mantra-Kerta memiliki program "Nawacandra". Salah satu programnya adalah Kartu Tani Nawacandra. Petani yang mengantongi kartu ini mendapat sejumlah kemudahan. Antara lain subsidi pupuk, akses permodalan ke perbankan dan tentu saja akses pasar. "Pertanian sebagai akar budaya Bali harus mendapat prioritas utama, jika pertanian terjaga dan bersaing maka akan memberi dampak positif bagi ketahanan ekonomi warga," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Simantri 509, Putu Yudiarsa mengatakan program Simantri sangat membantu perekonomian petani. Karena itu dia berharap program tersebut dilanjutkan oleh pemimpin di masa mendatang. "Harapannya ke depan program ini dilanjutkan, sangat memberi manfaat bagi petani," kata Yudiarsa.
Dikatakan, Simantri 509 mulai berdiri pada Juli tahun 2015. Dari pemerintah mereka mendapat bantuan 24 ekor sapi. Dari bantuan tersebut kini berkembang menjadi 34 ekor.
Atas masukan warga tersebut Rai Mantra mengatakan akan meneruskan program-program positif pemimpin sebelumnya. Tentu saja disesuaikan dengan perkembangan terbaru. "Apa yang sudah baik kami lanjutkan, sambil memberikan kreasi-kreasi baru agar nilai ekonomisnya makin meningkat," kata Rai Mantra menegaskan.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018