Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali menggelar lomba geguntangan, salah satu instrumen musik tradisional Bali bagi para penyandang disabilitas, utusan dari empat kabupaten/kota di Bali.
Kegiatan lomba geguntangan tersebut dalam memeriahkan peringatan Hari Puputan Klungkung ke-110 dan HUT ke-26 Kota Semarapura yang dibuka Penjabat Sementara Bupati Klungkung Wayan Sugiada, di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Rabu.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana melaporkan, lomba geguntangan bagi penyandang disabilitas baru pertama kali digelar yang mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat.
Lomba tersebut untuk memenuhi amanat Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, sekaligus melestarikan seni budaya Bali dengan memberikan ruang gerak kepada penyandang cacat dalam menunjukkan bakat dan inovasinya. "Dengan lomba ini kami memberi ruang gerak bagi penyandang disabilitas dalam berinovasi dan melestarikan kebudayaan Bali," ujar Anom Adnyana.
Menurut Anon Adnyana, perhatian Pemerintah Kabupaten Klungkung terhadap penyandang disabilitas cukup besar. Pemkab setempat secara berkesinambungan menyalurkan bantuan bagi penyandang disabilitas, baik yang tergolong ringan, sedang maupun berat.
Selain itu, beberapa penyandang disabilitas juga telah direkrut untuk dipekerjakan di sejumlah intansi pemerintah. "Mereka juga selalu diikutsertakan dalam segala kegiatan," ujarnya.
Penjabat Sementara Bupati Klungkung Wayan Sugiada menyambut baik pelaksanaan lomba pembacaan ayat-ayat suci agama Hindu yang diiringi dengan alunan instrumen musik tradisional Bali.
Lomba tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi para penyandang disabilitas atas kreativitasnya. "Melalui lomba ini kita kobarkan semangat untuk mengajegkan kesenian budaya Bali," ujar Wayan Sugiada.
Ia mengharapkan lomba geguntangan tersebut mampu membangkitkan semangat para penyandang disabilitas untuk terus mengasah kemampuan dalam bidang seni, olahraga maupun kreativitas lainnya. "Mudah-mudahan dengan lomba ini penyandang disabilitas produktif yang lain akan semakin tergugah," katanya pula.
Lomba geguntangan bagi penyandang disabilitas menyuguhkan lagu atau pupuh wajib Pupuh Sinom dan Pupuh pilihan yakni Pupuh Ginanti atau Pupuh Ginada.
Lomba diawali dengan penampilan Tari Pusparesti oleh anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Klungkung.
Sebanyak empat sekaa geguntangan dari empat kabupaten ikut ambil bagian yakni Sekaa Geguntangan Jepun Putih Pertiwi Badung dari Kabupaten Badung, Sekaa Geguntangan Santi Darma Raksaka Raksita dari Kabupaten Gianyar, Sekaa Geguntangan Saba Widya Kerti dari Kota Denpasar, dan Sekaa Geguntangan Gema Santi dari tuan rumah Kabupaten Klungkung.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kegiatan lomba geguntangan tersebut dalam memeriahkan peringatan Hari Puputan Klungkung ke-110 dan HUT ke-26 Kota Semarapura yang dibuka Penjabat Sementara Bupati Klungkung Wayan Sugiada, di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Rabu.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana melaporkan, lomba geguntangan bagi penyandang disabilitas baru pertama kali digelar yang mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat.
Lomba tersebut untuk memenuhi amanat Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, sekaligus melestarikan seni budaya Bali dengan memberikan ruang gerak kepada penyandang cacat dalam menunjukkan bakat dan inovasinya. "Dengan lomba ini kami memberi ruang gerak bagi penyandang disabilitas dalam berinovasi dan melestarikan kebudayaan Bali," ujar Anom Adnyana.
Menurut Anon Adnyana, perhatian Pemerintah Kabupaten Klungkung terhadap penyandang disabilitas cukup besar. Pemkab setempat secara berkesinambungan menyalurkan bantuan bagi penyandang disabilitas, baik yang tergolong ringan, sedang maupun berat.
Selain itu, beberapa penyandang disabilitas juga telah direkrut untuk dipekerjakan di sejumlah intansi pemerintah. "Mereka juga selalu diikutsertakan dalam segala kegiatan," ujarnya.
Penjabat Sementara Bupati Klungkung Wayan Sugiada menyambut baik pelaksanaan lomba pembacaan ayat-ayat suci agama Hindu yang diiringi dengan alunan instrumen musik tradisional Bali.
Lomba tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi para penyandang disabilitas atas kreativitasnya. "Melalui lomba ini kita kobarkan semangat untuk mengajegkan kesenian budaya Bali," ujar Wayan Sugiada.
Ia mengharapkan lomba geguntangan tersebut mampu membangkitkan semangat para penyandang disabilitas untuk terus mengasah kemampuan dalam bidang seni, olahraga maupun kreativitas lainnya. "Mudah-mudahan dengan lomba ini penyandang disabilitas produktif yang lain akan semakin tergugah," katanya pula.
Lomba geguntangan bagi penyandang disabilitas menyuguhkan lagu atau pupuh wajib Pupuh Sinom dan Pupuh pilihan yakni Pupuh Ginanti atau Pupuh Ginada.
Lomba diawali dengan penampilan Tari Pusparesti oleh anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Klungkung.
Sebanyak empat sekaa geguntangan dari empat kabupaten ikut ambil bagian yakni Sekaa Geguntangan Jepun Putih Pertiwi Badung dari Kabupaten Badung, Sekaa Geguntangan Santi Darma Raksaka Raksita dari Kabupaten Gianyar, Sekaa Geguntangan Saba Widya Kerti dari Kota Denpasar, dan Sekaa Geguntangan Gema Santi dari tuan rumah Kabupaten Klungkung.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018