Semarapura (Antaranews Bali) - Penjabat Sementara Bupati Klungkung, Bali I Wayan Sugiada, memantau pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) tahun pelajaran 2017/2018 pada hari pertama di daerah setempat, Rabu.
"Pada hari pertama itu, USBN mengujikan mata pelajaran Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti yang umumnya dapat terlaksana dengan baik dan lancar," kata Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada setelah memantau USBN di SMPN 1 Semarapura dan SMPN 2 Banjarangkan.
Ia mengatakan, seluruh siswa sudah dapat mengikuti ujian dengan baik, antusias dan memahami soal yang diberikan oleh pengawas.
Meski ujian baru tingkat internal, ia mengharapkan pelaksanaannya dapat menjadi penyemangat siswa untuk menghadapi ujian tingkat nasional.
"Harapan kami melalui ujian ini anak-anak lebih siap dalam menghadapi ujian nasional dengan perolehan hasil yang terbaik," kata Pjs Bupati Wayan Sugiada.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Darmawan melaporkan ujian tingkat SMP di di daerah ini diikuti sebanyak 3.241 siswa.
Pelaksanaan ujian menerapkan dua pola, pertama ujian sekolah atau yang tahun ini dinyatakan sebagai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Untuk USBN, setiap mata pelajaran yang diujikan mengandung 25 persen soal dari pusat, kecuali muatan lokal. "Untuk USBN ini setiap mata pelajaran mengandung 25 persen soal dari pusat, kecuali muatan lokal," ujarnya.
Tahun ini, di Klungkung ada delapan sekolah SMP melaksanakan UNBK dengan jumlah peserta sebanyak 2.010 siswa, sedangkan siswa dari sekolah lainnya melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
"Saya berharap sekolah lain bisa termotivasi sehingga tahun depan semua sekolah bisa berorientasi melaksanakan UNBK," ujarnya.
Hal itu penting, meskipun nilai ujian nasional tidak menentukan kelulusan, namun syarat untuk kelulusan siswa salah satunya adalah wajib mengikuti seluruh rangkaian ujian.
Ujian nasional, menurut Kadisdik Dewa Darmawan, cukup menentukan untuk seleksi mencari sekolah yang lebih tinggi. "Nilai yang menentukan kelulusan adalah nilai rapor dan USBN ini," katanya.
USBN tingkat SMP dilaksanakan selama enam hari, 11-18 April 2018, dengan mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Bali, Pendidikan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Bahasa Indonesia dan Prakarya/TIK.
Mata pelajaran lainnya yakni Matematika, Pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan Alam, PPkn, Bahasa Inggris dan PJOK. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pada hari pertama itu, USBN mengujikan mata pelajaran Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti yang umumnya dapat terlaksana dengan baik dan lancar," kata Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada setelah memantau USBN di SMPN 1 Semarapura dan SMPN 2 Banjarangkan.
Ia mengatakan, seluruh siswa sudah dapat mengikuti ujian dengan baik, antusias dan memahami soal yang diberikan oleh pengawas.
Meski ujian baru tingkat internal, ia mengharapkan pelaksanaannya dapat menjadi penyemangat siswa untuk menghadapi ujian tingkat nasional.
"Harapan kami melalui ujian ini anak-anak lebih siap dalam menghadapi ujian nasional dengan perolehan hasil yang terbaik," kata Pjs Bupati Wayan Sugiada.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Darmawan melaporkan ujian tingkat SMP di di daerah ini diikuti sebanyak 3.241 siswa.
Pelaksanaan ujian menerapkan dua pola, pertama ujian sekolah atau yang tahun ini dinyatakan sebagai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Untuk USBN, setiap mata pelajaran yang diujikan mengandung 25 persen soal dari pusat, kecuali muatan lokal. "Untuk USBN ini setiap mata pelajaran mengandung 25 persen soal dari pusat, kecuali muatan lokal," ujarnya.
Tahun ini, di Klungkung ada delapan sekolah SMP melaksanakan UNBK dengan jumlah peserta sebanyak 2.010 siswa, sedangkan siswa dari sekolah lainnya melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
"Saya berharap sekolah lain bisa termotivasi sehingga tahun depan semua sekolah bisa berorientasi melaksanakan UNBK," ujarnya.
Hal itu penting, meskipun nilai ujian nasional tidak menentukan kelulusan, namun syarat untuk kelulusan siswa salah satunya adalah wajib mengikuti seluruh rangkaian ujian.
Ujian nasional, menurut Kadisdik Dewa Darmawan, cukup menentukan untuk seleksi mencari sekolah yang lebih tinggi. "Nilai yang menentukan kelulusan adalah nilai rapor dan USBN ini," katanya.
USBN tingkat SMP dilaksanakan selama enam hari, 11-18 April 2018, dengan mata pelajaran yang diujikan meliputi Bahasa Bali, Pendidikan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Bahasa Indonesia dan Prakarya/TIK.
Mata pelajaran lainnya yakni Matematika, Pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan Alam, PPkn, Bahasa Inggris dan PJOK. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018