Nusa Dua (Antaranews Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meluncurkan buku "road to Africa" yang berisi peluang kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Afrika.
"Ini (buku) merupakan salah satu kajian dalam memetakan potensi ekspor dan investasi dalam hubungannya antara Indonesia dan Afrika," kata Menkeu Sri Mulyani di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Peluncuran buku tersebut dilakukan usai kedua menteri di Kabinet Kerja itu menjadi salah satu pembicara dalam panel diskusi di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) di Bali.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kajian tersebut diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah dan pelaku usaha serta instansi terkait dalam melakukan ekspansi bisnis di pasar baru khususnya Afrika.
Menlu Retno dalam sambutannya pada pembukaan IAF mengatakan bahwa Indonesia ingin menjadi bagian dalam pembangunan di Afrika dan begitu pula sebaliknya.
"Cinta kami ke Afrika tidak hanya direfleksikan dengan kata-kata tetapi benar-benar direalisasikan. Ketika ada cinta di sana artinya ada kesamaan dan kerja sama saling menguntungkan," ucapnya dalam sambutan IAF.
Kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika masih berpeluang besar untuk digarap lebih maksimal.
Nilai perdagangan Indonesia dan Afrika tahun 2017 mencapai sekitar 8 miliar dolar AS atau naik sekitar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan perdagangan kedua pihak, dalam forum itu juga dilakukan 10 kesepakatan kerja sama ekonomi dengan nilai kesepakatan mencapai 586,56 juta dolar AS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini (buku) merupakan salah satu kajian dalam memetakan potensi ekspor dan investasi dalam hubungannya antara Indonesia dan Afrika," kata Menkeu Sri Mulyani di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Peluncuran buku tersebut dilakukan usai kedua menteri di Kabinet Kerja itu menjadi salah satu pembicara dalam panel diskusi di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) di Bali.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kajian tersebut diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah dan pelaku usaha serta instansi terkait dalam melakukan ekspansi bisnis di pasar baru khususnya Afrika.
Menlu Retno dalam sambutannya pada pembukaan IAF mengatakan bahwa Indonesia ingin menjadi bagian dalam pembangunan di Afrika dan begitu pula sebaliknya.
"Cinta kami ke Afrika tidak hanya direfleksikan dengan kata-kata tetapi benar-benar direalisasikan. Ketika ada cinta di sana artinya ada kesamaan dan kerja sama saling menguntungkan," ucapnya dalam sambutan IAF.
Kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika masih berpeluang besar untuk digarap lebih maksimal.
Nilai perdagangan Indonesia dan Afrika tahun 2017 mencapai sekitar 8 miliar dolar AS atau naik sekitar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan perdagangan kedua pihak, dalam forum itu juga dilakukan 10 kesepakatan kerja sama ekonomi dengan nilai kesepakatan mencapai 586,56 juta dolar AS. (*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018