Bangli (Antaranews Bali) - Perkumpulan (pasemetonan) "Dadia Pande" Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, menggelar kegiatan ritual berskala besar sekaligus pemelaspasan (peresmian) Pura Dadia setempat yang disaksikan Wakil Bupati Bangli, Bali, Sang Nyoman Sedana Arta.
   
Ketua pantia kegiatan ritual tersebut I Wayan Ladra di Bangli, Jumat, melaporkan, kegiatan ritual dan peresmian bangunan suci pada Kamis (22/3) itu merupakan tindak lanjut dari rampungnya pembangunan sejumlah pelinggih di Pura Dadia Pande Belantih.    

Pembangunan suci tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 315 juta yang berasal dari dana swadaya secara iuran wajib Rp5 juta per KK sehingga terkumpul dana Rp260 juta. Sedangkan Rp55 juta kekurangannya bersumber dari bantuan (dana punia) berbagai pihak.
   
Perencanaan pembangunan tempat suci tersebut hingga terealisasi membutuhkan waktu selama dua tahun, terutama yang menjadi masalah dalam pengumpulan dana.
   
Kegiatan ritual yang melibatkan seluruh masyarakat "pengempon" (penanggungjawab) dipimpin (dipuput) oleh Ida Sri Mpu Taman Bali. Kegiatan ritual berskala besar itu antara lain dilengkapi dengan "bebangkit peresiganaan" dan "bhakti ngentegang."
   
Kelengkapan ritual antara lain berupa babi, ayam manca warna, anjing bangbungkem dan bebek blangkalung. Rangkaian ritual tersebut diawali Selasa (13/3), menyusul nunas tirta (air suci) pada Sabtu (18/3) dan dilanjutkan dengan pemberitahuian ke Pura Desa pada hari Senin (19/3) dan puncak kegiatan ritual Kamis (22/3).
   
"Kegiatan ritual tersebut berlangsung selama 11 hari hingga 1 April mendatang dengan serangkaian kegiatan ritual untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat," ujar I Wayan Ladra.
   
Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta memberikan apresiasi dan mengaku senang dan bangga atas semangat dan kerja keras Pasemetonan Dadia Pande Belantih dalam membangun tempat suci dan kegiatan ritual.
   
Pembangunan tempat suci yang kokoh dan megah tidak mungkin bisa diwujudkan tanpa ada semangat, kekompakan dan kebersamaan seluruh komponen masyarakat.
   
Wabup Sedana Arta berpesan, agar kebersamaan dan kekompakan  tersebut dapat terus dipelihara dan ditingkatkan, sehingga program apapun yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik.
   
"Saya sangat mengapresiasi kebersamaan dan kekompakan 'paiketan pasemetonan' Dadia Pande Belantih. Mudah-mudahan kekompakan ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan, karena ke depan tantangan semakin berat dan tentunya masih banyak pengorbanan suci (yadnya) yang harus dilakukan," ujar Wabup Sang Nyoman Sedana Arta. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018