Gianyar (Antara Bali) - Regenerasi perajin perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali nyaris punah, bahkan para perajin itu kebanyakan dari luar Kabupaten Gianyar.
"Rata-rata dari ratusan perajin perak di Desa Celuk setengahnya dari luar Kabupaten Gianyar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba, Selasa.
Kebanyakan, kata dia, para pengusaha perak di Desa Celuk itu belajar menjadi marketing atau pemasaran ketimbang jadi perajin.
Paling parah, saat ini semakin banyak perajin perak mengalihkan usahanya dengan membuat pasar oleh-oleh ketimbang menjual hasil kerajinan perak.
"Persoalan tersebut sangat mencemaskan, untuk itu dirinya akan cepat bertindak," jelasnya.
Salah satu langkah yang dilakukan, kata Suamba, adalah mengadukan masalah itu ke Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Euis Saedah.
"Ibu Dirjen sangat respon dengan persoalan itu," jelasnya.
Bahkan, ujar Suamba, Dirjen IKM itu akan datang berkunjung ke Kabupaten Gianyar pada Jumat (29/7) mendatang.
Salah satu kunjungan prioritas adalah perajin di Desa Celuk. "Jangan sampai kerajinan perak itu musnah," katanya.
Pihaknya, kata dia, dalam kunjungan itu akan mengusulkan mesin kerajinan perak yang akan ditempatkan di SMKN 2 Sukawati.
"Mesin itu nantinya dipakai latihan oleh murid di SMKN sekaligus bisa dipakai oleh masyarat untuk keperluan bisnis," ujarnya.
Ia berharap dengan terobosan itu, geliat para warga Desa Celuk untuk belajar membuat kerajinan perak semakin tinggi.
Selain membuat terobosan itu, jelas Suamba, untuk merangsang geliat kerajinan tangan segala jenis di Kabupaten Gianyar, pihaknya akan terus membuat pameran terintegrasi.
"Pameran gabungan itu diharap mampu meningkatkan pemasaran hasil kerajinan tangan di Kabupaten Gianyar," jelasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Rata-rata dari ratusan perajin perak di Desa Celuk setengahnya dari luar Kabupaten Gianyar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, I Wayan Suamba, Selasa.
Kebanyakan, kata dia, para pengusaha perak di Desa Celuk itu belajar menjadi marketing atau pemasaran ketimbang jadi perajin.
Paling parah, saat ini semakin banyak perajin perak mengalihkan usahanya dengan membuat pasar oleh-oleh ketimbang menjual hasil kerajinan perak.
"Persoalan tersebut sangat mencemaskan, untuk itu dirinya akan cepat bertindak," jelasnya.
Salah satu langkah yang dilakukan, kata Suamba, adalah mengadukan masalah itu ke Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Euis Saedah.
"Ibu Dirjen sangat respon dengan persoalan itu," jelasnya.
Bahkan, ujar Suamba, Dirjen IKM itu akan datang berkunjung ke Kabupaten Gianyar pada Jumat (29/7) mendatang.
Salah satu kunjungan prioritas adalah perajin di Desa Celuk. "Jangan sampai kerajinan perak itu musnah," katanya.
Pihaknya, kata dia, dalam kunjungan itu akan mengusulkan mesin kerajinan perak yang akan ditempatkan di SMKN 2 Sukawati.
"Mesin itu nantinya dipakai latihan oleh murid di SMKN sekaligus bisa dipakai oleh masyarat untuk keperluan bisnis," ujarnya.
Ia berharap dengan terobosan itu, geliat para warga Desa Celuk untuk belajar membuat kerajinan perak semakin tinggi.
Selain membuat terobosan itu, jelas Suamba, untuk merangsang geliat kerajinan tangan segala jenis di Kabupaten Gianyar, pihaknya akan terus membuat pameran terintegrasi.
"Pameran gabungan itu diharap mampu meningkatkan pemasaran hasil kerajinan tangan di Kabupaten Gianyar," jelasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011