Bangli (Antaranews Bali) - Polsek Kintamani, Polres Bangli, menemukan seorang kakek (70) yang sempat tidak pulang ke rumah semalaman, ternyata meninggal diduga terpeleset dan jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 200 meter di kawasan hutan Gelagalinggah desa Kintamani, kabupaten Bangli.
"Kami sedang menemukan seorang warga bernama Gusti Nyoman Mawa, 70 tahun, asal Banjar Gelagalinggah, desa Kintamani, yang meninggal dan luka parah di kepala diduka kuat akibat jatuh terpeleset ke jurang sedalam sekitar 200 meter," kata Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, di Bangli, Kamis.
Kronologis kejadian, Rabu, (14/3), sekitar pukul 13.00 Wita, Gusti Sutarja yang merupakan anak korban melihat korban ada di rumah. Selanjutnya saksi pergi menyabit rumput dan meninggalkan korban sendiri di rumah, tutur AKP Sulhadi.
Kemudian pukul 17.00 Wita, saksi kembali ke rumah dan mendapati rumah dalam keadaan kosong (korban tidak ada di rumah) .
Setelah ditunggu sampai pukul 18.00 Wita korban tidak kembali ke rumah. Anak korban dibantu anggota keluarga dan masyarakat setempat mencari korban di sekitar rumah dan di kawasan hutan di belakang rumah. Namun sampai pukul 21.00 Wita korban tidak ditemukan sehingga upaya pencarian dihentikan.
Keesokan harinya, Kamis (15/3) pukul 06.00 Wita pihak keluarga dibantu masyarakat setempat kembali melakukan pencarian dan sekira pukul 07.00 Wita korban berhasil ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di jurang di kawasan hutan yang berlokasi sekitar 600 m di belakang rumah korban.
"Kemiringan jurang dan posisi korban terjatuh berkedalaman sekitar 200 meter. Korban ditemukan dalam posisi tengadah kepala mengarah ke dasar jurang," kata Humas Polres Bangli membacakan laporan Polsek Kintamani.
Personil Polsek Kintamani dipimpin Kanit Reskrim AKP Dewa Gde Oka dan tim medis Puskesmas Kintamani tiba di tempat kejadian selanjutnya dilakukan olah TKP , identifikasi dan pemeriksaan medis . "Hasil olah TKP , dan keterangan para saksi diduga korban jatuh terpeleset dan membentur pepohonan dan tepi jurang," tambah Sulhadi.
Sementara hasil pemeriksaan medis oleh team medis Puskesmas Kintani I yang dipimpin dr Made Dewi Desiani, korban mengalami luka robek pada kepala depan dan belakang, luka benjol dan memar pada kepala bagian samping, luka gores dan lecet pada kepala belakang, bagian muka, lengan kiri, pinggang sebelah kiri,
"Hasil interogasi para saksi diterangkan bahwa korban mengalami sakit epilepsi dan beberapa tahun terakhir sering bingung dan sering mencari kayu bakar di kawasan hutan. Pihak keluarga menduga sakit epilesi korban kumat dan korban jatuh di TKP," kata AKP Sulhadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami sedang menemukan seorang warga bernama Gusti Nyoman Mawa, 70 tahun, asal Banjar Gelagalinggah, desa Kintamani, yang meninggal dan luka parah di kepala diduka kuat akibat jatuh terpeleset ke jurang sedalam sekitar 200 meter," kata Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, di Bangli, Kamis.
Kronologis kejadian, Rabu, (14/3), sekitar pukul 13.00 Wita, Gusti Sutarja yang merupakan anak korban melihat korban ada di rumah. Selanjutnya saksi pergi menyabit rumput dan meninggalkan korban sendiri di rumah, tutur AKP Sulhadi.
Kemudian pukul 17.00 Wita, saksi kembali ke rumah dan mendapati rumah dalam keadaan kosong (korban tidak ada di rumah) .
Setelah ditunggu sampai pukul 18.00 Wita korban tidak kembali ke rumah. Anak korban dibantu anggota keluarga dan masyarakat setempat mencari korban di sekitar rumah dan di kawasan hutan di belakang rumah. Namun sampai pukul 21.00 Wita korban tidak ditemukan sehingga upaya pencarian dihentikan.
Keesokan harinya, Kamis (15/3) pukul 06.00 Wita pihak keluarga dibantu masyarakat setempat kembali melakukan pencarian dan sekira pukul 07.00 Wita korban berhasil ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di jurang di kawasan hutan yang berlokasi sekitar 600 m di belakang rumah korban.
"Kemiringan jurang dan posisi korban terjatuh berkedalaman sekitar 200 meter. Korban ditemukan dalam posisi tengadah kepala mengarah ke dasar jurang," kata Humas Polres Bangli membacakan laporan Polsek Kintamani.
Personil Polsek Kintamani dipimpin Kanit Reskrim AKP Dewa Gde Oka dan tim medis Puskesmas Kintamani tiba di tempat kejadian selanjutnya dilakukan olah TKP , identifikasi dan pemeriksaan medis . "Hasil olah TKP , dan keterangan para saksi diduga korban jatuh terpeleset dan membentur pepohonan dan tepi jurang," tambah Sulhadi.
Sementara hasil pemeriksaan medis oleh team medis Puskesmas Kintani I yang dipimpin dr Made Dewi Desiani, korban mengalami luka robek pada kepala depan dan belakang, luka benjol dan memar pada kepala bagian samping, luka gores dan lecet pada kepala belakang, bagian muka, lengan kiri, pinggang sebelah kiri,
"Hasil interogasi para saksi diterangkan bahwa korban mengalami sakit epilepsi dan beberapa tahun terakhir sering bingung dan sering mencari kayu bakar di kawasan hutan. Pihak keluarga menduga sakit epilesi korban kumat dan korban jatuh di TKP," kata AKP Sulhadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018