Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan kenaikan harga cabai yang cukup tinggi di Pulau Dewata disebabkan karena pengaruh cuaca buruk, sehingga menyebabkan pasokannya berkurang.

"Meskipun di sini ada stok cabai, tetapi cabai juga didatangkan dari luar Bali. Kemungkinan cabai yang masuk dari Jawa Timur dan Jawa Barat berkurang karena tingginya curah hujan," kata Wisnuardhana, di Denpasar, Kamis.

Bahkan menurut informasi, lanjut dia, sentra cabai di Jawa Timur dan dan Jawa Barat kebanjiran, sehingga pasokannya ke luar daerah menjadi berkurang.

"Selain itu, kenaikan harga cabai barangkali karena adanya psikologi pasar, karena memang biasa setiap hari raya keagamaan itu harga-harga menjadi merangkak naik," ucapnya.

Wisnuardhana meyakini kenaikan harga cabai lebih dari 20 persen dari harga normal ini tidak akan berlangsung lama, sehingga setelah Hari Nyepi 17 Maret mendatang, harga akan berangsur-angsur turun.

Dia menyebut, berdasarkan data produksi cabai yang diolah pihaknya bersama dengan Badan Pusat Statistik, diestimasikan total produksi cabai rawit merah dari bulan Februari hingga April 2018 mencapai 3.732 ton, sedangkan total kebutuhan pada periode yang sama sebesar 2.520 ton, sehingga ada selisih kelebihan 1.212 ton.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana juga berpandangan senada. Melambungnya harga cabai rawit merah dari yang biasa harganya kisaran Rp60 ribu, dan hingga saat ini mencapai Rp72 ribu perkilogram karena memang pasokan ke Bali agak berkurang.

"Mungkin karena curah hujan yang tinggi, sehingga pasokan ke Bali menjadi berkurang. Selama ini cabai selain dipasok dari daerah Jawa, juga dari Nusa Tenggara Barat," ujarnya.

Selain itu, pada sejumlah sentra produksi cabai di Bali, seperti di Kabupaten Klungkung pun produksinya berkurang karena sekarang-sekarang ini memasuki masa panen padi.

"Tahun ini, rencananya untuk program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang ditujukan untuk 44 kelompok akan kami arahkan untuk penanaman cabai, sehingga dapat membantu jumlah ketersediaan stok cabai di daerah kita," katanya.

Mardiana pun memprediksi kenaikan harga cabai di daerah setempat tidak akan lama, seiring dengan usainya hari raya keagamaan dan cuaca yang membaik.(WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018