Mangupura (Antaranews Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa, mengaku pihaknya sangat mendukung upaya pemuda Desa Mengwi dalam melestarikan tradisi tradisional Bali melalui Festival Beleganjur (musik perpaduan gamelan Bali) di Lapangan Umum Mengwi, Badung (10/3).

Informasi dari Humas Badung yang diterima Antara di Mangupura, Minggu, melaporkan kegiatan yang digelar pemuda Desa Adat Mengwi untuk memperingati Nyepi itu merupakan wujud komitmen masyarakat, khususnya pemuda bersama pemerintah untuk melestarikan seni, budaya dan tradisi.

"Saya sangat mengapresiasi warga Desa Mengwi karena kegiatan Festival Baleganjur ini mengajegkan (melestarikan) budaya, adat, agama, seni dan tradisi sehingga kegiatan ini harus terus dikembangkan dan ditingkatkan kedepannya," kata Wabup Suiasa sebagaimana dikutip Humas.

Wabup Ketut Suiasa menjelaskan dirinya juga sangat berharap kegiatan festival Baleganjur tersebut juga dapat menjadi suatu wadah kegiatan yang positif bagi generasi muda, khususnya di wilayah Desa Mengwi.

"Saya harap Festival Baleganjur ini dapat meningkatkan kreativitas generasi muda di Desa Adat Mengwi serta mempererat persaudaraan diantara `Sekeha Teruna` (kelompok pemuda) se-Desa Adat Mengwi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Karang Teruna?Wiratama Mandala Desa Mengwi, I Gede Ketut Mardika, menjelaskan Festival Beleganjur tersebut diikuti sembilan "Sekeha Teruna" dari 11 "Sekaha Teruna" yang ada di Desa Mengwi.

"Festival Beleganjur ini juga kami gelar sebagai rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi. Selain itu, kegiatan ini kami harap dapat melestarikan seni dan budaya terutama di bidang seni Beleganjur, khususnya di wilayah Kabupaten Badung," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Ketut Suiasa juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp50 juta kepada panitia Festival Baleganjur.

"Semoga bantuan ini dapat lebih memotivasi pemuda untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berkesenian," ujarnya.

Prasarana Damkar
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Badung juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kelayakan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung.

"Dinas kebakaran ini adalah kegiatan yang penuh dengan risiko, karena itu alat bantu dan sarana prasana yang memadai sangat dibutuhkan Damkar," ujar Wabup Badung, I Ketut Suiasa, saat menghadiri Peringatan HUT Damkar ke-99 di Denpasar (10/3).

Ia berharap peringatan HUT ke-99 Damkar tersebut juga dapat dijadikan momentum bagi jajaran Damkar Badung agar bisa melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban dengan selamat.

"Momumentum ini saya harap dapat menjadi kesempatan introspeksi internal dan eksternal kepada pemadam kebakaran untuk mengevaluasi apa yang dilakukan selama ini dan bagaimana pelaksanaannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Wabup Suaiasa mengatakan, peringatan HUT Damkar tersebut juga dapat digunakan untuk membangun jalinan psikologis para pejabat, staf atau karyawan di lingkungan Damkar Badung, sehingga dapat terbangun rasa kekeluargaan, kebersamaan.

"Apabila Damkar Badung telah memiliki kekuatan dalam kebersamaan, saya yakin Dinas Kebakaran dapat melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan fungsi dan tugasnya dengan lebih baik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung, I Wayan Wirya, mengatakan, kegiatan peringatan HUT Damkar merupakan wujud meningkatkan komitmen dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta melindungi masyarakat dari ancaman kejadian kebakaran.

"Kegiatan ini juga menjadi apresiasi terhadap perjuangan dan pengorbanan seluruh petugas Damkar yang memiliki semboyan pantang pulang sebelum api padam walaupun nyawa taruhannya," ujarnya. (ed)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018