Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, terus berupaya menangani sampah plastik di kawasan pantai maupun di laut terkait dengan video viral turis mancanegara yang menyelam di sekitar sampah plastik di titik penyelaman "Manta Point", Nusa Penida.
"Sebelum video itu viral, Pemkab Klungkung telah melakukan penanganan sampah secara rutin baik di Kungkung daratan maupun di Nusa Penida," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, I Nengah Sukasta, Jumat.
Nengah Sukasta menjelaskan, penanganan sampah khususnya platisk tersebut juga telah menggunakan berbagai cara termasuk dengan inovasi pengolahan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang diluncurkan di Kabupaten Klungkung.
Terkait dengan sampah yang ada di video viral tersebut, Nengah Sukasta menduga sampah itu merupakan sampah kiriman dari daerah lain yang terbawa ke wilayah perairan Nusa Penida.
"Kami menduga sampah yang ada di video tersebut merupakan sampah kiriman yang hanyut entah dari mana datangnya. Kami tidak bermaksud membela diri, yang jelas selama ini kami telah berusaha menangani masalah sampah," ujarnya.
Nengah Sukasta menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait pengaruh video yang viral di media sosial tersebut terhadap menurunnya kunjungan wisatawan ke Pulau Nusa Penida.
"Kunjungan wisatawan ke Pulau Nusa Penida memang sempat menurun tapi itu saat erupsi gunung Agung kemarin. Sejak awal Maret lalu, kunjungan sudah normal dan kalau saat ramai bisa mencapai sekitar 5.000 wisatawan per hari," katanya.
Nengah Sukasta juga mengimbau seluruh warga dan wisatawan untuk terus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Keberadaan sampah seperti di video tersebut membuat kita dan wisatawan risih. Oleh karena itu saya harap siapapun, khususnya yang berada di pinggir pantai untuk tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sebelum video itu viral, Pemkab Klungkung telah melakukan penanganan sampah secara rutin baik di Kungkung daratan maupun di Nusa Penida," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, I Nengah Sukasta, Jumat.
Nengah Sukasta menjelaskan, penanganan sampah khususnya platisk tersebut juga telah menggunakan berbagai cara termasuk dengan inovasi pengolahan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang diluncurkan di Kabupaten Klungkung.
Terkait dengan sampah yang ada di video viral tersebut, Nengah Sukasta menduga sampah itu merupakan sampah kiriman dari daerah lain yang terbawa ke wilayah perairan Nusa Penida.
"Kami menduga sampah yang ada di video tersebut merupakan sampah kiriman yang hanyut entah dari mana datangnya. Kami tidak bermaksud membela diri, yang jelas selama ini kami telah berusaha menangani masalah sampah," ujarnya.
Nengah Sukasta menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait pengaruh video yang viral di media sosial tersebut terhadap menurunnya kunjungan wisatawan ke Pulau Nusa Penida.
"Kunjungan wisatawan ke Pulau Nusa Penida memang sempat menurun tapi itu saat erupsi gunung Agung kemarin. Sejak awal Maret lalu, kunjungan sudah normal dan kalau saat ramai bisa mencapai sekitar 5.000 wisatawan per hari," katanya.
Nengah Sukasta juga mengimbau seluruh warga dan wisatawan untuk terus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Keberadaan sampah seperti di video tersebut membuat kita dan wisatawan risih. Oleh karena itu saya harap siapapun, khususnya yang berada di pinggir pantai untuk tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018