Denpasar (Antaranews Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar film-film bertema drama komedi pada 9-10 Maret 2018.
"Fim-film tersebut merupakan genre yang bertumbuh serta sempat mendapatkan popularitasnya pada tahun 1900-an," kata penata acara tersebut Putu Aryastawa, Jumat.
Menurutnya, film tersebut awalnya tanpa suara, mengandalkan bakat para aktor untuk mengundang tawa, terutama gaya "slapstick" yang dipopulerkan Charlie Chaplin, Harold Lloyd, dan Buster Keaton.
Ia mengatakan, seiring dengan berkembangnya teknologi, film komedi mengemuka dengan humor-humor gaya baru, misalnya film-film dengan komedi alternatif serta mengeksplorasi gaya plastis, hingga komedi situasi bahkan "black comedy" atau komedi hitam.
Publik mencatat sosok-sosok melegenda seperti Bing Slamet, dan belakangan Benyamin Sueb dengan lagak lancungnya sebagai jelmaan anak betawi, berikut sejumlah aktor komedi populer lainnya.
Film Nagabonar 1 dan Nagabonar Jadi 2, ditayangkan sinema Maret ini, selaras dengan memaknai Hari Film Nasional pada 30 Maret 2018, dan secara khusus akan dihadirkan memorabilia berisi sejumlah adegan terpilih/fragmen akting cemerlang Benyamin Sueb.
Sebagai bandingan juga dihadirkan film pendek komedi karya sutradara muda Indonesia dan film lintas bangsa peraih penghargaan bergengsi, di antaranya Dans la cour/In the Courtyard (Prancis, 2014, durasi 97 menit, sutradara Pierre Salvadori; Newton (India, 2017, durasi 106 menit, sutradara Amit Masurkar; Sepatu Baru (Indonesia, 2013, durasi 13 menit, sutradara Aditya Ahmad), dan Balik Jakarta (Indonesia, 2016, durasi 25 menit, sutradara Jason Iskandar.
Sinema Bentara tersebut diselenggarakan dengan konsep misbar, mengedepankan suasana nonton film bersama yang guyub, hangat, dan akrab dengan layar lebar di halaman Bentara Budaya Bali, serta dimaknai pula dengan diskusi sinema bersama pengamat film Made Adnyana.
Program tersebut didukung oleh Bioskop Keliling Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali wilayah kerja Bali, NTB, NTT, Studio Antelope, Institut Kesenian Makassar, Institut Fran?ais d`Indon?sie, Alliance Fran?aise Bali, Indian Cultural Centre Bali dan Konsulat Jenderal India di Denpasar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Fim-film tersebut merupakan genre yang bertumbuh serta sempat mendapatkan popularitasnya pada tahun 1900-an," kata penata acara tersebut Putu Aryastawa, Jumat.
Menurutnya, film tersebut awalnya tanpa suara, mengandalkan bakat para aktor untuk mengundang tawa, terutama gaya "slapstick" yang dipopulerkan Charlie Chaplin, Harold Lloyd, dan Buster Keaton.
Ia mengatakan, seiring dengan berkembangnya teknologi, film komedi mengemuka dengan humor-humor gaya baru, misalnya film-film dengan komedi alternatif serta mengeksplorasi gaya plastis, hingga komedi situasi bahkan "black comedy" atau komedi hitam.
Publik mencatat sosok-sosok melegenda seperti Bing Slamet, dan belakangan Benyamin Sueb dengan lagak lancungnya sebagai jelmaan anak betawi, berikut sejumlah aktor komedi populer lainnya.
Film Nagabonar 1 dan Nagabonar Jadi 2, ditayangkan sinema Maret ini, selaras dengan memaknai Hari Film Nasional pada 30 Maret 2018, dan secara khusus akan dihadirkan memorabilia berisi sejumlah adegan terpilih/fragmen akting cemerlang Benyamin Sueb.
Sebagai bandingan juga dihadirkan film pendek komedi karya sutradara muda Indonesia dan film lintas bangsa peraih penghargaan bergengsi, di antaranya Dans la cour/In the Courtyard (Prancis, 2014, durasi 97 menit, sutradara Pierre Salvadori; Newton (India, 2017, durasi 106 menit, sutradara Amit Masurkar; Sepatu Baru (Indonesia, 2013, durasi 13 menit, sutradara Aditya Ahmad), dan Balik Jakarta (Indonesia, 2016, durasi 25 menit, sutradara Jason Iskandar.
Sinema Bentara tersebut diselenggarakan dengan konsep misbar, mengedepankan suasana nonton film bersama yang guyub, hangat, dan akrab dengan layar lebar di halaman Bentara Budaya Bali, serta dimaknai pula dengan diskusi sinema bersama pengamat film Made Adnyana.
Program tersebut didukung oleh Bioskop Keliling Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali wilayah kerja Bali, NTB, NTT, Studio Antelope, Institut Kesenian Makassar, Institut Fran?ais d`Indon?sie, Alliance Fran?aise Bali, Indian Cultural Centre Bali dan Konsulat Jenderal India di Denpasar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018