Denpasar (Antaranews Bali) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggandeng 59 perguruan tinggi di sembilan provinsi untuk menumbuhkan wirausaha muda di kalangan mahasiswa sehingga mampu menciptakan lapangan kerja setelah mereka lulus kuliah.
"Kami berharap rasio wirausaha di Indonesia meningkat," kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga di Denpasar, Selasa.
Untuk menegaskan kerja sama itu, Menteri Puspayoga menandatangani nota kesepahaman dengan 59 perwakilan dari perguruan tinggi percontohan di sembilan provinsi yakni dari Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Selatan.
Para mahasiswa dari kampus itu akan mendapatkan pendidikan kewirausahaan dan pelatihan dengan salah satu penekanannya mengubah pola pikir mahasiswa menjadi wirausaha.
Dengan begitu, sejak di bangku kuliah generasi muda itu dipupuk untuk menjadi wirausaha, bukan hanya terpaku untuk menjadi pegawai negeri sipil atau menjadi karyawan biasa.
Teknologi saat ini pun juga membantu para perintis wirausaha muda dapat berkembang melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam jaringan, termasuk menggunakan transaksi elektronik atau "e-commerce".
Terkait dengan pembiayaan, lanjut Puspayoga, wirausaha saat ini dapat memanfaatkan kredit usaha rakyat dengan suku bunga yang makin ringan, yakni sebesar 7 persen karena disubsidi pemerintah.
Saat ini, lanjut dia, rasio wirausaha di Indonesia per tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 3,01 persen dari total penduduk di Tanah Air, atau meningkat dibandingkan tahun 2014 mencapai 1,55 persen.
Melalui kerja sama dengan pihak kampus dan upaya lainnya, Puspayoga mengharapkan rasio wirausaha di Indonesia makin meningkat.
Dalam kesempatan itu selain dihadiri rektor dan perwakilan dari 59 kampus, juga dihadiri sekitar 80 mahasiswa untuk ikut pelatihan yang nantinya akan diseleksi lagi menjadi 20 orang untuk mendapatkan stimulus modal usaha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami berharap rasio wirausaha di Indonesia meningkat," kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga di Denpasar, Selasa.
Untuk menegaskan kerja sama itu, Menteri Puspayoga menandatangani nota kesepahaman dengan 59 perwakilan dari perguruan tinggi percontohan di sembilan provinsi yakni dari Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Selatan.
Para mahasiswa dari kampus itu akan mendapatkan pendidikan kewirausahaan dan pelatihan dengan salah satu penekanannya mengubah pola pikir mahasiswa menjadi wirausaha.
Dengan begitu, sejak di bangku kuliah generasi muda itu dipupuk untuk menjadi wirausaha, bukan hanya terpaku untuk menjadi pegawai negeri sipil atau menjadi karyawan biasa.
Teknologi saat ini pun juga membantu para perintis wirausaha muda dapat berkembang melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam jaringan, termasuk menggunakan transaksi elektronik atau "e-commerce".
Terkait dengan pembiayaan, lanjut Puspayoga, wirausaha saat ini dapat memanfaatkan kredit usaha rakyat dengan suku bunga yang makin ringan, yakni sebesar 7 persen karena disubsidi pemerintah.
Saat ini, lanjut dia, rasio wirausaha di Indonesia per tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 3,01 persen dari total penduduk di Tanah Air, atau meningkat dibandingkan tahun 2014 mencapai 1,55 persen.
Melalui kerja sama dengan pihak kampus dan upaya lainnya, Puspayoga mengharapkan rasio wirausaha di Indonesia makin meningkat.
Dalam kesempatan itu selain dihadiri rektor dan perwakilan dari 59 kampus, juga dihadiri sekitar 80 mahasiswa untuk ikut pelatihan yang nantinya akan diseleksi lagi menjadi 20 orang untuk mendapatkan stimulus modal usaha. (*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018