Nusa Dua (Antaranews Bali) - Bali Hotels Assocciation (BHA) menyatakan tidak ada kenaikan harga kamar hotel di Pulau Dewata menjelang pelaksanaan sidang tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, Oktober 2018.
"Tidak ada hotel menaikkan harga, mereka sudah punya harga dan mereka tidak boleh melakukan itu (menaikkan harga) atau mengambil kesempatan dalam kesempitan," kata Ketua BHA Ricky Putra di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut Ricky, semua hotel khususnya bintang empat dan lima anggota BHA memiliki sistem harga dinamis atau fleksibel mengikuti permintaan atau kondisi pasar.
Meski demikian, harga kamar yang dinamis itu bagi setiap hotel sudah tercantum dalam kontrak, salah satunya dengan agen perjalanan wisata dalam jangka waktu tertentu termasuk dengan situs dalam jaringan.
Ricky menyontohkan harga kamar beberapa hotel bintang lima juga masih tetap sama misalnya satu unit kamar per malam mencapai Rp5 juta dan Rp7 juta untuk tipe kamar royal vila yang masih tidak ada perubahan harga.
Bahkan, lanjut dia, kesepakatan harga dengan konsumen telah dilakukan sejak satu tahun lalu menggunakan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pemesanan kamar, kata dia, bahkan mencapai satu bulan karena ada delegasi dari negara tertentu yang membawa tim sendiri untuk mempersiapkan kebutuhan petinggi delegasinya selama pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018 berlangsung.
Dia menjelaskan memanfaatkan momentum dengan menaikkan harga kamar merupakan tindakan yang tidak diperkenankan terlebih bagi hotel berjaringan internasional.
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para delegasi, pihak perhotelan biasanya memberikan layanan tambahan di antaranya spa, makan malam khusus yang juga sekaligus sebagai strategi pasar agar mereka kembali ke akomodasi itu ketika kembali berkunjung ke Bali.
Ricky memastikan seluruh hotel di kawasan elite Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sudah penuh pemesanan apalagi Oktober dinilai masih termasuk musim puncak liburan.
Ia memastikan tingkat hunian kamar juga akan menyebar hingga di kawasan Kuta, Sanur, Seminyak dan Jimbaran serta beberapa lokasi terdekat lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Tidak ada hotel menaikkan harga, mereka sudah punya harga dan mereka tidak boleh melakukan itu (menaikkan harga) atau mengambil kesempatan dalam kesempitan," kata Ketua BHA Ricky Putra di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut Ricky, semua hotel khususnya bintang empat dan lima anggota BHA memiliki sistem harga dinamis atau fleksibel mengikuti permintaan atau kondisi pasar.
Meski demikian, harga kamar yang dinamis itu bagi setiap hotel sudah tercantum dalam kontrak, salah satunya dengan agen perjalanan wisata dalam jangka waktu tertentu termasuk dengan situs dalam jaringan.
Ricky menyontohkan harga kamar beberapa hotel bintang lima juga masih tetap sama misalnya satu unit kamar per malam mencapai Rp5 juta dan Rp7 juta untuk tipe kamar royal vila yang masih tidak ada perubahan harga.
Bahkan, lanjut dia, kesepakatan harga dengan konsumen telah dilakukan sejak satu tahun lalu menggunakan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pemesanan kamar, kata dia, bahkan mencapai satu bulan karena ada delegasi dari negara tertentu yang membawa tim sendiri untuk mempersiapkan kebutuhan petinggi delegasinya selama pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018 berlangsung.
Dia menjelaskan memanfaatkan momentum dengan menaikkan harga kamar merupakan tindakan yang tidak diperkenankan terlebih bagi hotel berjaringan internasional.
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para delegasi, pihak perhotelan biasanya memberikan layanan tambahan di antaranya spa, makan malam khusus yang juga sekaligus sebagai strategi pasar agar mereka kembali ke akomodasi itu ketika kembali berkunjung ke Bali.
Ricky memastikan seluruh hotel di kawasan elite Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sudah penuh pemesanan apalagi Oktober dinilai masih termasuk musim puncak liburan.
Ia memastikan tingkat hunian kamar juga akan menyebar hingga di kawasan Kuta, Sanur, Seminyak dan Jimbaran serta beberapa lokasi terdekat lainnya. (*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018