Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemkot Denpasar, Bali, berencana mengembangbiakkan ikan gabus dengan cara budidaya.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Anak Agung Gede Bayu Brahmasta, di Denpasar, Jumat, mengatakan keberadaan ikan gabus saat ini mulai sulit untuk ditemukan di Denpasar, karena itu pihaknya memberikan perhatian serius untuk menjaga kelestarian ikan tersebut.
"Keberadaan populasi ikan gabus dengan nama latin `channa strieta bloch` mulai langka, kami di DPKP Kota Denpasar berencana mengembalikan jumlah ikan tersebut dengan cara membudidayakan benih yang selanjutnya akan ditebar ke sungai-sungai yang melintasi Kota Denpasar," ujarnya.
Ia mengatakan sungai di Bali dulunya memiliki beragam jenis ikan. Salah satu ikan yang banyak ditemui adalah ikan gabus. Namun kini keberadaan ikan tersebut sangat sulit untuk dicari.
"Ikan tersebut yang dikenal di Bali adalah `be jeleg`. Kini keberadaannya mulai langka. Mungkin ada beberapa jenis yang hampir mirip di luar Bali, tapi kini sangat sulit dicari, inilah penting untuk mengembalikan ekosistem perairan di Kota Denpasar," ucapnya.
Menurut dia, ikan gabus memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Selain dapat dikonsumsi sebagai lauk-pauk, ikan tersebut juga memiliki khasiat untuk membantu menyembuhkan berbagai penyakit dengan kandungan zat yang terdapat di dalamnya.
"Manfaat lainnya yakni dapat membantu manusia. Bahkan bagi para petani, bahwa ikan gabus merupakan predator pemangsa hama pertanian," ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa khasiat ikan gabus tersebut, antara lain meningkatkan kadar albumin, meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pascaoperasi, mempercepat penyembuhan luka dalam atau luar, membantu proses penyembuhan penyakit hepatitis, TBC, tonsilitis, thypus, diabetes, patah tulang, menghilangkan oadem (pembengkakan), dan memperbaiki gizi buruk.
Bayu Brahmasta menambahkan, saat ini di UPT Pusat Benih Ikan (PBI) Kota Denpasar telah berhasil mengumpulkan sembilan indukan ikan gabus yang akan dikembangbiakan. Nantinya, benih-benih ikan yang dihasilkan akan ditebar di seluruh sungai yang melintasi Kota Denpasar.
"Saat ini kami masih melakukan seleksi terhadap sembilan indukan ikan gabus, nantinya benih akan kami sebar ke sungai-sungai, dan kalau ada masyarakat yang hendak mengembangkan di kolam kami persilakan," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Anak Agung Gede Bayu Brahmasta, di Denpasar, Jumat, mengatakan keberadaan ikan gabus saat ini mulai sulit untuk ditemukan di Denpasar, karena itu pihaknya memberikan perhatian serius untuk menjaga kelestarian ikan tersebut.
"Keberadaan populasi ikan gabus dengan nama latin `channa strieta bloch` mulai langka, kami di DPKP Kota Denpasar berencana mengembalikan jumlah ikan tersebut dengan cara membudidayakan benih yang selanjutnya akan ditebar ke sungai-sungai yang melintasi Kota Denpasar," ujarnya.
Ia mengatakan sungai di Bali dulunya memiliki beragam jenis ikan. Salah satu ikan yang banyak ditemui adalah ikan gabus. Namun kini keberadaan ikan tersebut sangat sulit untuk dicari.
"Ikan tersebut yang dikenal di Bali adalah `be jeleg`. Kini keberadaannya mulai langka. Mungkin ada beberapa jenis yang hampir mirip di luar Bali, tapi kini sangat sulit dicari, inilah penting untuk mengembalikan ekosistem perairan di Kota Denpasar," ucapnya.
Menurut dia, ikan gabus memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Selain dapat dikonsumsi sebagai lauk-pauk, ikan tersebut juga memiliki khasiat untuk membantu menyembuhkan berbagai penyakit dengan kandungan zat yang terdapat di dalamnya.
"Manfaat lainnya yakni dapat membantu manusia. Bahkan bagi para petani, bahwa ikan gabus merupakan predator pemangsa hama pertanian," ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa khasiat ikan gabus tersebut, antara lain meningkatkan kadar albumin, meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pascaoperasi, mempercepat penyembuhan luka dalam atau luar, membantu proses penyembuhan penyakit hepatitis, TBC, tonsilitis, thypus, diabetes, patah tulang, menghilangkan oadem (pembengkakan), dan memperbaiki gizi buruk.
Bayu Brahmasta menambahkan, saat ini di UPT Pusat Benih Ikan (PBI) Kota Denpasar telah berhasil mengumpulkan sembilan indukan ikan gabus yang akan dikembangbiakan. Nantinya, benih-benih ikan yang dihasilkan akan ditebar di seluruh sungai yang melintasi Kota Denpasar.
"Saat ini kami masih melakukan seleksi terhadap sembilan indukan ikan gabus, nantinya benih akan kami sebar ke sungai-sungai, dan kalau ada masyarakat yang hendak mengembangkan di kolam kami persilakan," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018