Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali bersinergi dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Yayasan Seva Bhuana dan Yayasan BAWA melakukan vaksinasi satwa dalam upaya mengantisipasi virus rabies.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra di Denpasar, Kamis mengatakan kegiatan vaksinasi, strerilisasi dan kastrasi terhadap satwa tersebut melibatkan Fakultas Kedokteran Hewan Unud, Yayasan Seva Bhuana dan Yayasan BAWA (Bali Animal Welfare Association) yang diselenggarakan selama empat hari hingga Minggu (25/2).

Ia mengatakan kegiatan vaksinasi rabies gratis tersebut dilakukan secara dengan sterilisasi dan kastrasi yang dikhususkan pada hewan penular rabies (HPR) lokal, yakni anjing dan kucing.

"Tercatat tahun 2017 Kota Denpasar terbebas dari kasus positif rabies (zero kasus). Hal tersebut dikarenakan program vaksinasi yang dilaksanakan dinas pertanian berjalan sangat baik dengan capaian cakupan vaksinasi rabies sebesar 87,56 persen dari 87.992 populasi HPR," ujarnya.

Ambara Putra mengatakan di Denpasar keberadaan populasi anjing lokal lebih banyak dibandingkan anjing ras. Terdata tahun 2017 populasi anjing lokal mencapai 96.000 ekor per tahunnya.

Untuk itu Dinas Pertanian Kota Denpasar mengkhususkan sterilisasi dan kastrasi pada anjing lokal, sebab dari angka tersebut banyak juga anjing liar.

"Dengan banyaknya populasi tersebut makanya kami mengadakan sterilisasi dan kastrasi gratis untuk mengendalikan populasi hewan lokal tersebut, karena banyak masyarakat yang masih membuang anjing maupun kucing di jalanan," ujarnya.

Ia mengharapkan kepada warga masyarakat tidak lagi membuang anjing maupun kucing lokal kejalanan. Jika ada yang membuang maupun menemukan anak anjing dan kucing liar di wilayah Denpasar agar bisa langsung dilaporkan ke Dinas Pertanian Kota Denpasar.

Di samping kegiatan itu, kata dia, Pemerintah Kota Denpasar gencar menekan penyebaran virus rabies secara bertahap dari tingkat banjar. Selain itu diperlukan juga kesadaran masyarakat agar merawat dengan baik hewan peliharaannya sehingga resiko terkena rabies dapat ditekan.

"Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan. Diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat lebih sadar untuk menjaga, merawat kesehatan anjing dan kucing secara bertanggung jawab," ujarnya.

Sementara itu, seorang warga Eny asal Sanur, yang mensterilkan anjing peliharaanya mengatakan sangat terbantu dengan adanya vaksinasi dan sterilisasi gratis yang digelar Pemkot Denpasar. Karena biaya untuk sterilisasi hewan peliharaan itu lumayan mahal.

"Saya melakukan sterilisasi ini untuk menjaga anjing saya tetap sehat, karena saya sendiri menemukan anjing peliharaan saya ini di jalan dan saya rawat sampai sekarang. Dan saya juga mengharapkan kepada masyarakat agar tidak membuang anjing lagi kejalanan terutama anjing lokal," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018