Denpasar (Antara Bali) - Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), yang menjadi markas rahasia bawah tanah oleh pejuang kemerdekaan di pertigaan Gaji, Dalung, Kabupaten Badung, Bali, dilengkapi stasiun siaran "Radio Perjuangan Kebangsaan".
"Sarana komunikasi ini penting sebagai upaya menggelorakan terus semangat kebangsaan, terutama kalangan generasi muda kita," kata Ketua Perkumpulan Radio Komunitas MPB Bagus Ngurah Rai, SH, MM di Denpasar, Sabtu.
Di depan masyarakat dan tokoh-tokoh pejuang Bali dalam acara sosialisasi rencana Siaran Radio Perjuangan Kebangsaan, dia mengatakan, komunitas sasaran penting artinya dalam usaha memelihara semangat kebangsaan.
Manajemen MPB berupaya untuk terus bergerak dalam memelihara semangat kebangsaan, yang telah dikumandangkan oleh para pejuang bangsa ini sejak awal revolusi dan perang kemerdekaan Indonesia di Bali.
Bangsal Gaji, tempat dikumandangkannya siaran Radio Perjuangan Kebangsaan nanti, pada zaman perjuangan digunakan tempat berkumpul untuk menyusun strategi merebut kemerdekaan, guna bisa mematahkan serangan lawan.
Pada zamannya, rapat-rapat di sini, kata Bagus Ngurah Rai, selalu dipimpin oleh Made Wija Kusuma alias Pak Djoko yang kemudian menjadi wakil Ketua Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) Sunda Kecil dan Ketuanya I Gusti Ngurah Rai.
Siaran Radio yang tidak dikomersialkan nanti juga memiliki peranan penting dalam menggelorakan program pembangunan baik secara fisik maupun mental, sebab konflik antarsuku, golongan dan agama semakin mengenjala.
Masalah kebangsaan semakin menjadi wacana publik, kata Bagus Rai, sambil mencontohkan bahwa terakhir ini ada berita anak-anak sekolah tidak bersedia melakukan hormat untuk bendera pusaka Merah Putih.
Hal itu sungguh memprihatinkan, karena sangat bertolak belakang dengan semangat kebangsaan yang dahulu menjadi dasar perjuangan untuk Indonesia Merdeka dalam wadah Negara Kesatuan RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pentingnya sarana komunikasi ini maka pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam wadah Legiun Veteran RI dan Badan Pembudayaan Kejuangan 45 daerah ini, merekomendasikan dan mendukung keberadaan "Radio Perjuangan Kemerdekaan" tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Sarana komunikasi ini penting sebagai upaya menggelorakan terus semangat kebangsaan, terutama kalangan generasi muda kita," kata Ketua Perkumpulan Radio Komunitas MPB Bagus Ngurah Rai, SH, MM di Denpasar, Sabtu.
Di depan masyarakat dan tokoh-tokoh pejuang Bali dalam acara sosialisasi rencana Siaran Radio Perjuangan Kebangsaan, dia mengatakan, komunitas sasaran penting artinya dalam usaha memelihara semangat kebangsaan.
Manajemen MPB berupaya untuk terus bergerak dalam memelihara semangat kebangsaan, yang telah dikumandangkan oleh para pejuang bangsa ini sejak awal revolusi dan perang kemerdekaan Indonesia di Bali.
Bangsal Gaji, tempat dikumandangkannya siaran Radio Perjuangan Kebangsaan nanti, pada zaman perjuangan digunakan tempat berkumpul untuk menyusun strategi merebut kemerdekaan, guna bisa mematahkan serangan lawan.
Pada zamannya, rapat-rapat di sini, kata Bagus Ngurah Rai, selalu dipimpin oleh Made Wija Kusuma alias Pak Djoko yang kemudian menjadi wakil Ketua Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) Sunda Kecil dan Ketuanya I Gusti Ngurah Rai.
Siaran Radio yang tidak dikomersialkan nanti juga memiliki peranan penting dalam menggelorakan program pembangunan baik secara fisik maupun mental, sebab konflik antarsuku, golongan dan agama semakin mengenjala.
Masalah kebangsaan semakin menjadi wacana publik, kata Bagus Rai, sambil mencontohkan bahwa terakhir ini ada berita anak-anak sekolah tidak bersedia melakukan hormat untuk bendera pusaka Merah Putih.
Hal itu sungguh memprihatinkan, karena sangat bertolak belakang dengan semangat kebangsaan yang dahulu menjadi dasar perjuangan untuk Indonesia Merdeka dalam wadah Negara Kesatuan RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pentingnya sarana komunikasi ini maka pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam wadah Legiun Veteran RI dan Badan Pembudayaan Kejuangan 45 daerah ini, merekomendasikan dan mendukung keberadaan "Radio Perjuangan Kemerdekaan" tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011