Nusa Penida (Antaranews Bali) - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta terus mendorong jajarannya untuk melanjutkan penataan Goa Jepang untuk dikembangkan menjadi objek wisata bersejarah di wilayah Kecamatan Banjarangkan.

Keterangan pers yang diterima Antara dari Humas Pemkab Klungkung, Minggu, menyebutkan dorongan itu disampaikan Bupati Suwirta saat bersama Sekda Putu Winastra memantau perkembangan penataan goa bersejarah itu (9/2).

Ditengah penataan yang kini sedang dilakukan, Bupati Suwirta menemukan sejumlah titik tanah dinding goa yang terlihatk labil, sehingga mudah longsor dan mengakibatkan kemacetan.

Oleh karena itu, Bupati meminta penataan Goa Jepang itu disertai dengan kajian geologi yang disiapkan oleh tim ahli terlebih dahulu, sehingga Dinas PU/Pera diminta terus berkomunikasi dengan BPCP untuk menentukan langkah penataan selanjutnya.

Saat ini, penataan area Goa Jepang itu baru selesai sebagian, yakni fasilitas penunjang, seperti area parkir dan bale saka pat. Tahun 2018 dengan dana Rp700 juta akan dilanjutkan dengan penataan parkir selatan sebagai sarana parkir penunjang akomodasi pariwisata.

Hasil Penataan objek Goa Jepang diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan sehingga dapat memberikan pemasukan.

Bupati juga menyarankan agar di area Goa Jepang ada tempat nongkrong anak-anak muda, seperti "coffee shop" dan warung kuliner yang akan menghidupkan suasana area Goa Jepang.

Baca juga: Klungkung kampanyekan TOSS "Gema Santi" atasi masalah sampah

"Goa Jepang yang sudah menjadi cagar budaya, jangan sampai terhenti sampai disini. Saat ini sebagian lingkungan telah selesai ditata dan selanjutnya saya perintahkan Dinas Kebudayaan untuk mulai merancang Festival Goa Jepang dalam rangka re-branding Goa Jepang," ujarnya.

Selain Goa Jepang, potensi sektor pariwisata di Klungkung adalah Pelabuhan segitiga emas yang menghubungkan Pulau Nusa Penida dengan Pulau Nusa Ceningan dan Klungkung Daratan.

"Itu (Nusa Penida) akan menjadi sumber PAD yang besar. Karena Nusa penida sekarang menjadi pusat perhatian karena menyandang tujuh status diantaranya adalah kawasan strategis pariwisata nasional, kawasan konservasi perairan, pulau terluar, segitiga emas koral dan pusat minapolitan," katanya. (ed)

Pewarta: Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018