Denpasar (Antaranews Bali) - Puluhan pelajar SMA, SMK, universitas dan komunitas lingkungan dari seluruh Kota Denpasar mengikuti lomba membersihkan hutan mangrove dari ancaman sampah nonorganik.

"Kegiatan ini bukan hanya lomba tetapi sebagai bentuk kampanye sekaligus penyadaran terhadap generasi muda agar lebih peduli terhadap kawasan wisata mangrove," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra disela-sela pembukaan lomba di kawasan wisata mangrove di Denpasar, Minggu.

Wali Kota berharap masyarakat lebih meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke kawasan mangrove. "Sampah plastik itu sangat berbahaya, apalagi kalau sudah masuk ke laut akan sangat berbahaya," katanya.

Wali kota dua periode tersebut berharap lomba bersih mangrove itu bisa mengedukasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Peserta lomba berjumlah 50 kelompok yang terdiri dari 100 orang dan masing-masing kelompok yang terdiri dari dua orang diwajibkan memungut sampah nonorganik disepanjang hutan mangrove.

Lomba tersebut menggunakan perahu kano dan masing-masing kano terdiri dari satu atau dua orang dan diwajibkan memungut sampah nonorganik yang melekat di kawasan wisata mangrove.

Sementara itu, Eva salah seorang peserta mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam lomba itu karena bisa melihat kondisi di dalam huta mangrove.
"Saya baru pertama ikut lomba ini dan baru kali ini tahu kondisi hutan mangrove yang sudah banyak sampah plastik," ujarnya.

Pihaknya berharap hutan mangrove ini bisa dijaga dengan baik karena pemandangan lokasi sangat menarik untuk dikunjungi. (ed)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018