Gianyar (Antaranews Bali) - BPJS Ketenagakerjaan mengajak masyarakat yang memiliki jaringan luas bergabung menjadi Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) untuk memperluas cakupan kepesertaan pekerja informal atau bukan penerima upah dan usaha mikro kecil menengah melalui sistem keagenan.

"Kami terbuka kepada masyarakat yang ingin bergabung menjadi bagian dari Perisai, cukup mendaftarkan diri melalui kantor cabang kami," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto ketika peluncuran nasional Perisai di Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.

Agus mengatakan para Perisai akan mendapatkan insentif yang menarik untuk setiap akuisisi dari pembayaran iuran yang dilaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BPJS Ketenagakerjaan.

Para Perisai, kata dia, akan berperan dalam menjaga keberlangsungan pembayaran iuran peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Perisai diadopsi dari konsep "Sharoushi" dan "Jimmikumiai" dari Jepang dan disempurnakan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital untuk kemudahan operasional dan meminimalisasi risiko terjadinya penyalahgunaan.

Agus menambahkan implementasi sistem agen itu didukung juga oleh perbankan untuk memastikan transaksi keuangan berjalan dengan baik dari Bank CIMB Niaga dan BNI.

Dengan dukungan sistem teknologi informasi tersebut, lanjut dia, mereka dapat bekerja hanya bermodalkan dengan telepon seluler dalam mengakuisisi peserta dan kinerjanya dapat dipantau saat itu juga oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam kurun waktu dua bulan, lanjut dia, telah terdaftar sekitar 1.300 Perisai yang sudah mengakuisisi 54.000 pekerja menjadi peserta jaminan sosial pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dengan peluncuran Perisai itu, diharapkan masyarakat pekerja dapat mengenal jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan sehingga tidak ada keraguan untuk bergabung menjadi peserta melalui agen itu.

"Pekerja tidak perlu risau dengan format akuisisi melalui Perisai karena format ini resmi dan tidak dibeda-bedakan, baik dari sisi pelayanan maupun akses terhadap informasi. Selain itu kami juga mengawasi dengan ketat baik regulasi maupun aktivitas Perisai di lapangan," imbuhnya.

Peluncuran Perisai secara nasional yang digelar di Pasar Seni Sukawati itu dihadiri Bupati Gianyar Anak Agung Gede Agung Bharata, instansi dan lembaga terkait serta perwakilan dari Federasi Sharoushi Jepang, Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) Indonesia serta mitra perbankan dari CIMB Niaga dan BNI.

Bupati Agung Bharata mengharapkan hadirnya Perisai meningkatkan kesadaran bagi masyarakat pekerja terdaftar dalam jaminan sosial.

Di Gianyar, lanjut dia, selain dikenal sebagai daerah seni dengan UMKM kerajinan, kabupaten itu juga banyak terdapat pekerja seni yang potensial terdaftar dalam jaminan sosial.

"Kami berharap perisai di Gianyar semakin populer sehingga kesadaran berasuransi semakin meningkat dan mendorong pekerja informal terlindungi jaminan sosial," katanya. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018