Kintamani (Antaranews Bali) - Kabupaten Bangli, Bali, memperkenalkan Desa Wisata Bayung Gede lewat atraksi "Adventure Bayung Gede" (ABG) Tahun 2018 yang dipusatkan di lapangan Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani pada 3-4 Februari.
Informasi dari Humas Pemkab Bangli yang diterima Antara, Minggu, menyebutkan pengenalan Desa Bayung Gede dengan aneka keunikan yang dimiliki itu dilakukan oleh kelompok Sadarwisata (POKDARWIS) Bayung Gede di lapangan desa setempat.
ABG 2018 yang dibuka Bupati Bangli I Made Gianyar pada Sabtu (3/2) dan berakhir pada Minggu (4/2) itu diikuti Ketua DPRD Kabupaten Bangli, Perwakilan IMI Bali, Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli, Camat Kintamani, Kapolsek, Danramil, peserta Penggemar Mobil Adventur dari seluruh Bali dan luar Bali.
Ketua Panitia ABG 2018 I Nyoman Genting mengatakan ABG memang bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan potensi Wisata yang ada di Desa Wisata Bayung Gede, guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Bayung Gede.
Selain itu juga menggali dan mengembangkan aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Desa Bayung Gede serta penggalian dana dalam rangka pengembangan desa wisata itu.
"Jumlah peserta ABG dari kelompok pecinta offroader di Indonesia khususnya yang ada di Bali berkisar 250 peserta dengan kategori rute Extrim, Light Extrime dan Fun Family," katanya.
Kegiatan ABG dilaksanakan bekerja sama dengan POKDARWIS Desa Bayung Gede bersama Club Offroader Kaung Bali dan didukung sepenuhnya oleh Masyarakat Bayung Gede dan Pengusaha sekitar Desa Bayung Gede. Hadiah utama adalah sebuah sepeda motor ditambah hadiah hiburan dari sponsor.
"Selain alam yang indah, Bayung Gede memiliki keunikan yang tidak ada di daerah lain dengan tradisi dan busana adat kuburan yang dikenal dengan Setra Ari-ari yang menjadi daya tarik tersendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, I Ketut Tirta Yasa, mengapresiasi kepada panitia ABG karena telah memberi ruang untuk para pecinta offroader Bali untuk bisa menyalurkan hobinya.
"Apalagi juga bisa menikmati keunikan kawasan wisata desa Bayung Gede yang memiliki potensi cukup besar, khususnya untuk para penggemar Offroad. Para offroader dapat menjadi duta sekaligus penyambung lidah untuk mempromosikan kawasan wisata Desa Bayung Gede," katanya.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menilai kegiatan ini akan meningkatkan citra dari pariwisata Desa Bayung Gede, karena itu panitia diminta merancang wisata khusus bagi para pecinta mobil antik dan offroder, sehingga ini akan menjadi event tahunan.
"Hal ini sangat terkait dengan pengembangan wisata di Kabupaten Bangli yang kita kenal dengan 3A yaitu attraction, accessibility dan amenity," katanya.
Attraction atau atraksi adalah produk utama sebuah destinasi yang berkaitan dengan "what to see" dan "what to do" keindahan dan keunikan alam, budaya masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan, harus unik dan berbeda.
Sementara accessibility atau aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi, dan rambu-rambu penunjuk jalan.
Selanjutnya, amenity atau amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah.
"Kedepan kegiatan ini agar dapat terus dikemas dan disempurnakan untuk tentunya dapat menarik minat para penggemar offroader yang akan menjadi perpanjangan untuk promosi Desa Wisata Bayung Gede," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Informasi dari Humas Pemkab Bangli yang diterima Antara, Minggu, menyebutkan pengenalan Desa Bayung Gede dengan aneka keunikan yang dimiliki itu dilakukan oleh kelompok Sadarwisata (POKDARWIS) Bayung Gede di lapangan desa setempat.
ABG 2018 yang dibuka Bupati Bangli I Made Gianyar pada Sabtu (3/2) dan berakhir pada Minggu (4/2) itu diikuti Ketua DPRD Kabupaten Bangli, Perwakilan IMI Bali, Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli, Camat Kintamani, Kapolsek, Danramil, peserta Penggemar Mobil Adventur dari seluruh Bali dan luar Bali.
Ketua Panitia ABG 2018 I Nyoman Genting mengatakan ABG memang bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan potensi Wisata yang ada di Desa Wisata Bayung Gede, guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Bayung Gede.
Selain itu juga menggali dan mengembangkan aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Desa Bayung Gede serta penggalian dana dalam rangka pengembangan desa wisata itu.
"Jumlah peserta ABG dari kelompok pecinta offroader di Indonesia khususnya yang ada di Bali berkisar 250 peserta dengan kategori rute Extrim, Light Extrime dan Fun Family," katanya.
Kegiatan ABG dilaksanakan bekerja sama dengan POKDARWIS Desa Bayung Gede bersama Club Offroader Kaung Bali dan didukung sepenuhnya oleh Masyarakat Bayung Gede dan Pengusaha sekitar Desa Bayung Gede. Hadiah utama adalah sebuah sepeda motor ditambah hadiah hiburan dari sponsor.
"Selain alam yang indah, Bayung Gede memiliki keunikan yang tidak ada di daerah lain dengan tradisi dan busana adat kuburan yang dikenal dengan Setra Ari-ari yang menjadi daya tarik tersendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, I Ketut Tirta Yasa, mengapresiasi kepada panitia ABG karena telah memberi ruang untuk para pecinta offroader Bali untuk bisa menyalurkan hobinya.
"Apalagi juga bisa menikmati keunikan kawasan wisata desa Bayung Gede yang memiliki potensi cukup besar, khususnya untuk para penggemar Offroad. Para offroader dapat menjadi duta sekaligus penyambung lidah untuk mempromosikan kawasan wisata Desa Bayung Gede," katanya.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menilai kegiatan ini akan meningkatkan citra dari pariwisata Desa Bayung Gede, karena itu panitia diminta merancang wisata khusus bagi para pecinta mobil antik dan offroder, sehingga ini akan menjadi event tahunan.
"Hal ini sangat terkait dengan pengembangan wisata di Kabupaten Bangli yang kita kenal dengan 3A yaitu attraction, accessibility dan amenity," katanya.
Attraction atau atraksi adalah produk utama sebuah destinasi yang berkaitan dengan "what to see" dan "what to do" keindahan dan keunikan alam, budaya masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan, harus unik dan berbeda.
Sementara accessibility atau aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi, dan rambu-rambu penunjuk jalan.
Selanjutnya, amenity atau amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah.
"Kedepan kegiatan ini agar dapat terus dikemas dan disempurnakan untuk tentunya dapat menarik minat para penggemar offroader yang akan menjadi perpanjangan untuk promosi Desa Wisata Bayung Gede," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018