Singaraja (Antara)- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali mendorong para dosen yang bergelar doktor di perguruan tinggi tersebut menduduki jabatan guru besar guna mendukung pengusulan akreditasi.

"Kami memiliki tenaga pendidik (dosen) cukup banyak dan ke depan akan terus didorong segera menjadi guru besar. Utamanya mereka yang sudah lama mengabdi. Jika sudah sesuai syarat agar segera mengusulkan," kata Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel MPd, saat sosialisasi Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017 bersama Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M. Sc., Ph.D, Jumat.

Undiksha kedepan fokus pada kualitas pendidikan dengan memberikan kenaikan jabatan guru besar bagi dosen-dosen yang telah lama mengabdikan diri maupun yang baru.

"Kegiatan ini nantinya bisa tersosialisasikan dengan baik utamnya sekali adalah untuk memberikan pengarahan tentang kenaikan jabatan, pangkat dan pengangkatan guru besar yang menjadi fokus utama hari ini," kata dia.

Jampel menerangkan bahwa guru besar tetap menjadi fokus guna memenuhi persyaratan kampus kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut menuju akreditasi A.

"Namun kendalanya adalah terletak pada guru besarnya yang masih kurang di kampus kami. Sekarang baru sekitar sepuluh persen yang mampu dipenuhi dan bahkan sudah turun karena dua dosen yang sudah mengakhiri masa bhaktinya," kata Jampel.

"Karena kami memiliki doktor yang sudah sampai belasan tahun bahkan mungkin ada yang puluhan tahun namun belum berani beranjak menuju jabatan guru besar," tegas dia.

Selain itu, para dosen Undiksha diharapkan lebih memahami regulasi yang benar. Terpenting yakni jika memenuhi persyaratan yang ada.

"Utamanya kalau sudah doktor sebelum tiga tahun itu boleh saja, tidak harus golongan 4C, tidak harus 4B, bahkan 3C pun tetap boleh. Cuma yang itu tidak diketahui sehingga golongan 4C saja masih takut apalagi yang di bawahnya," papar dia.

Padahal, kata dia, Undiksha kini memiliki tenaga dosen berjumlah 460 orang, doktor sekitar 140 orang dan untuk gelar profesornya dari 44 orang kini menjadi 43 orang karena ada yang purna bhakti.

"Kedepannya kami terus mendorong para dosen segera memperoleh apa yang telah menjadi cita-cita bersama dan semua itu tergantung dari keberanian saja," terang Jampel. (WDY)

Pewarta: Krishna Arisudana dan IMB Andi Purnomo

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018