Denpasar (Antaranews Bali) - Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar, Bali, mengevakuasi jasad Ketut Subrata (60) akibat terseret arus sungai yang kencang karena debit air tinggi.
"Dalam proses evakuasi, kami menggunakan tali karena kekuatan arus sungai bisa berubah sewaktu-waktu," kata Kepala SAR Denpasar Ketut Gede Ardana di Denpasar, Kamis.
Ardana menjelaskan Subrata ditemukan sekitar 400 meter dari titik awal korban diduga terpeleset di aliran sungai Penatih di Jalan Naga Sari Denpasar.
Jasad kakek dari Banjar (dusun) Ceningan, Desa Kintamani, Bangli itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Sebelumnya SAR Denpasar menerima laporan korban hanyut terseret arus sungai sekitar pukul 11.50 WITA dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali.
Berdasarkan penuturan Kepala Desa Penatih, Wayan Kamar, kakek malang itu diketahui pergi dari rumah sekitar pukul 09.00 WITA dan sampai dengan pukul 10.00 WITA, ia tidak kunjung kembali.
Setelah ditelusuri pihak keluarga, mereka menemukan sandal korban di pinggir sungai, sehingga diduga korban terpeleset dan jatuh ke sungai yang airnya tengah meninggi karena saat itu sedang turun hujan.
Sebanyak 18 personel SAR dikerahkan untuk mencari korban dibantu warga dan instansi terkait lainnya. Akses menuju sungai yang cukup curam sempat menyulitkan petugas gabungan dalam melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.
Selain SAR Denpasar, petugas lain yang turut terlibat di antaranya BPBD Denpasar, Petugas Pemadam Kebakaran, SAR Sabhara Polda Bali, Pusdalops PB Bali, Balawista, Orari, Relawan Indonesia dan warga setempat. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dalam proses evakuasi, kami menggunakan tali karena kekuatan arus sungai bisa berubah sewaktu-waktu," kata Kepala SAR Denpasar Ketut Gede Ardana di Denpasar, Kamis.
Ardana menjelaskan Subrata ditemukan sekitar 400 meter dari titik awal korban diduga terpeleset di aliran sungai Penatih di Jalan Naga Sari Denpasar.
Jasad kakek dari Banjar (dusun) Ceningan, Desa Kintamani, Bangli itu kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Sebelumnya SAR Denpasar menerima laporan korban hanyut terseret arus sungai sekitar pukul 11.50 WITA dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali.
Berdasarkan penuturan Kepala Desa Penatih, Wayan Kamar, kakek malang itu diketahui pergi dari rumah sekitar pukul 09.00 WITA dan sampai dengan pukul 10.00 WITA, ia tidak kunjung kembali.
Setelah ditelusuri pihak keluarga, mereka menemukan sandal korban di pinggir sungai, sehingga diduga korban terpeleset dan jatuh ke sungai yang airnya tengah meninggi karena saat itu sedang turun hujan.
Sebanyak 18 personel SAR dikerahkan untuk mencari korban dibantu warga dan instansi terkait lainnya. Akses menuju sungai yang cukup curam sempat menyulitkan petugas gabungan dalam melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.
Selain SAR Denpasar, petugas lain yang turut terlibat di antaranya BPBD Denpasar, Petugas Pemadam Kebakaran, SAR Sabhara Polda Bali, Pusdalops PB Bali, Balawista, Orari, Relawan Indonesia dan warga setempat. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018