Karangasem (Antaranews Bali) - PT Pertamina (Persero) mendorong pemberdayaan ekonomi peternak sapi di Desa Adat Tenganan Dauh Tukad di Kabupaten Karangasem, Bali, melalui pembinaan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik.
"Kami berharap peternak merasakan dampak positif sehingga pendapatan mereka bisa bertambah," kata Kepala Operasi TBBM Manggis Umayah Az ketika menyerahkan bantuan sosial Pertamina di Karangasem, Bali, Kamis.
Menurut dia, selama ini peluang yang besar dari limbah sapi itu belum banyak dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan ekonomi masyarakat khususnya peternak yang berada di sekitar kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis, Karangasem.
Untuk itu, Pertamina melalui TBBM Manggis memberikan alat pembuat pupuk organik kepada kelompok ternak Putrayasa Desa Adat Tenganan Dauh Tukad yang berada dekat dengan Depo Manggis itu.
BUMN itu menggandeng Yayasan Bali Kasih untuk pembinaan para peternak mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik bernilai ekonomi.
Dia menjelaskan melalui kegiatan terintegrasi ternak sapi, peternak dalam kelompok tersebut sudah bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp50 juta per tahun sejak kerja sama dilakukan tahun 2015.
Pemasaran dari produk pupuk juga sudah menjangkau beberapa kabupaten di Bali di antaranya Kabupaten Buleleng, Tabanan dan memenuhi kebutuhan di Kabupaten Karangasem. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami berharap peternak merasakan dampak positif sehingga pendapatan mereka bisa bertambah," kata Kepala Operasi TBBM Manggis Umayah Az ketika menyerahkan bantuan sosial Pertamina di Karangasem, Bali, Kamis.
Menurut dia, selama ini peluang yang besar dari limbah sapi itu belum banyak dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan ekonomi masyarakat khususnya peternak yang berada di sekitar kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis, Karangasem.
Untuk itu, Pertamina melalui TBBM Manggis memberikan alat pembuat pupuk organik kepada kelompok ternak Putrayasa Desa Adat Tenganan Dauh Tukad yang berada dekat dengan Depo Manggis itu.
BUMN itu menggandeng Yayasan Bali Kasih untuk pembinaan para peternak mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik bernilai ekonomi.
Dia menjelaskan melalui kegiatan terintegrasi ternak sapi, peternak dalam kelompok tersebut sudah bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp50 juta per tahun sejak kerja sama dilakukan tahun 2015.
Pemasaran dari produk pupuk juga sudah menjangkau beberapa kabupaten di Bali di antaranya Kabupaten Buleleng, Tabanan dan memenuhi kebutuhan di Kabupaten Karangasem. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018