Denpasar (Antaranews Bali) - Program peningkatan kapasitas listrik di Provinsi Bali, dari 1.200 MW menjadi 2.600 MW yang dikenal dengan "Jawa Bali Crossing" (JBC) akan makin memperkuat Bali sebagai tujuan wisata dunia yang rendah polusi.

"Bali akan mengalami defisit listrik pada tahun 2020, untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik dalam waktu cepat adalah dengan mengalirkan kelebihan pasokan listrik dari Jawa ke Bali," kata pengamat ekonomi Faisal Basri, di Denpasar, Rabu.

Selain itu, harga listrik yang dialirkan dari Jawa akan lebih murah dibandingkan membuat pembangkit listrik di Bali, katanya dalam diskusi media briefing, yang menghadirkan pembicara yakni Ketua YLKI Tulus Abadi, mantan ketua dewan nasional Walhi Dadang Sudarja, dan Kadiv Pengembangan PLN Regional Jawa Bagian Timur dan Bali Paranai Suhasfan.

"Pembangunan pembangkit tenaga listrik bukanlah mudah, cepat dan murah, untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas listrik di Bali yang mengalami pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan pertumbuhan permintaan listrik di pulau dewata ini rata-rata 8,5 persen per tahun maka yang rasional adalah mengalirkan listrik dari Jawa ke Bali," kata Faisal.

Sementara itu, Kadiv Pengembangan PLN Paranai mengatakan bahwa Bali adalah satu satu provinsi yang mencetak pertumbuhan pariwisata tertinggi di Indonesia dengan rata-rata 23 perser per tahun.

"Untuk mempertahankan pertumbuhan Bali yang pesat diperlukan dukungan infrastruktur ekonomi yang baik, termasuk pasokan listrik yang cukup," katanya.

Pemerintah, lanjut dia, telah membuat RUPTL (Rencana Usaha Pengembangan Tenaga Listrik) 2014 yakni mengalirkan listrik dari Jawa dan Bali melalui kabel tegangan tinggi yang melintasi Selat Bali.

"Presiden Jokowi telah mengeluarkan intruksi pada awal Januari 2016 dengan memasukkan Jawa Bali Crossing (JBC) dalam daftar proyek strategis nasional," katanya.

"Bali dan Jawa sudah melalui masa kualitas pelayanan listrik yang sering padam. Jawa dan Bali sudah masuk ke masa kualitas dan kehandalan pelayanan listrik. Nah, Bali pada tahun 2020 jangan kembali kepada masa listrik sering alami pemadaman akibat pasokan dibawah permintaan," katanya. (*)

Video oleh Pande Yudha


Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018